SMJTimes.com – Saat sesuatu tidak berlangsung sesuai keinginan, otak Anda mungkin membawa pesan bahwa kemampuan Anda diragukan atau seseorang tidak menyukai Anda. Hal itu merupakan pemikiran negatif dan toxic yang nantinya bisa merusak diri Anda sendiri.
Dalam psikologi, pemikiran irasional ini disebut sebagai distorsi kognitif. Distorsi tersebut dapat merampas kekuatan mental Anda.
Sebenarnya, ada beberapa jenis distorsi kognitif. Meski demikian, David Burns lewat bukunya yang berjudul ‘Feeling Good: The New Mood Therapy’ menyebutkan ada tujuh jenis kesalahan berpikir yang akan berdampak paling besar pada mental Anda.
Personalisasi
Anda mungkin tidak berpikir bahwa dunia berputar di sekitar Anda, namun ada kemungkinan Anda mempersonalisasi sesuatu. Jika seseorang tidak menelepon kembali, Anda mungkin berpikir dia marah atau menganggap Anda tidak penting. Atau, jika rekan kerja sedang marah-marah, Anda mungkin berasumsi bahwa dia tidak menyukai Anda. Terlalu mempersonalisasi masalah akan memengaruhi respons dan hubungan kea rah negatif.
Catastrophizing
Catastrophizing menunjukkan bahwa Anda sering kali ber-negative thinking dan cepat berputus asa. Pemikiran seperti ini dapat dengan mudah mengubah ramalan menjadi kenyataan. Seperti saat Anda berpikiran tidak akan lulus ujian, maka hal tersebut akan menghalangi Anda belajar karena memutuskan tidak ada gunanya mencoba. Sehingga saat mengikuti ujian, Anda mungkin merasa putus asa dan cemas. Hal tersebut membuat Anda tidak dapat berkonsentrasi, dan pada akhirnya menyebabkan kegagalan.
Menyaring hal-hal positif
Mengabaikan hal-hal baik dan berfokus pada hal-hal buruk memberi Anda pandangan hidup yang tidak realistis. Hal-hal buruk lebih mudah diingat dan membuat energi Anda terkuras karena Anda terus bergelut dengan hal-hal atau orang yang tidak disukai. Oleh sebab itu, kembangkan pandangan yang lebih realistis agar seimbang melihat sisi negatif dan positifnya.
Generalisasi yang berlebihan
Jika Anda gagal mencapai sesuatu, Anda mungkin berpikiran bahwa Anda tidak kompeten atau tidak berbakat. Sebenarnya, wajar jika seseorang mengalami kegagalan di beberapa bidang. Namun, dalam situasi tertentu, Anda menggeneralisasikannya ke dalam kehidupan yang lebih luas. Ini mungkin tidak akurat, sehingga akan menghambat dan mengurangi usaha Anda.
Percaya Anda bisa baca pikiran
Anda tidak pernah benar-benar tahu apa yang dipikirkan orang lain. Namun, mudah untuk membuat asumsi dengan memikirkan hal-hal negatif. Misalnya, Anda berasumsi teman tidak menyukai Anda karena Anda tidak asyik diajak mengobrol. Atau, orang lain menganggap Anda bodoh karena tidak mudah menangkap informasi. Kesimpulan tersebut dapat mempengaruhi cara Anda berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, dan kemungkinan asumsi Anda benar-benar tidak berdasar.
Penalaran emosional
Emosi biasanya tidak didasarkan pada kenyataan, tetapi perasaan Anda mudah dikacaukan dengan insting. Ini seperti saat Anda berpikir bahwa Anda tidak akan berhasil jika Anda cemas. Anda perlu memiliki kekuatan mental untuk membuat hal tersebut berhasil sesuai keinginan Anda.
Keinginan yang tidak nyata
Media sosial membuat kita sulit menghindari cita-cita yang tidak nyata. Namun membandingkan diri Anda dengan seseorang yang lebih sukses atau seseorang yang memiliki lebih dari Anda, tidaklah sehat. Ini mengabaikan semua keuntungan yang mungkin diberikan oleh Anda selama ini. (*)
Komentar