Gejala Umum Panic Attack dan Apa yang Harus Dilakukan?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Perasaan panik merupakan hal yang wajar dalam situasi tertentu, seperti saat mengalami kecelakaan atau kejadian traumatis lainnya. Menurut psikolog, hal ini merupakan respon umum yang muncul karena rasa takut.

Kepanikan berbeda dengan serangan panik (panic attack). Kevin Chapman, Ph.D merupakan psikolog berlisensi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan panik muncul tiba-tiba karena rasa takut yang hebat. Serangan ini biasanya muncul tanpa peringatan dan alasan yang jelas.

Panic attack merupakan gangguan psikologis yang perlu diketahui tanda-tandanya dan harus dikendalikan. Berikut ini kami rangkum tanda-tanda umum serangan panik yang mungkin terjadi.

Peningkatan denyut jantung dan pernapasan

Tanda serangan panik pertama adalah peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan. Ini membuat seseorang merasa jantung berdetak cepat atau berdebar kencang. Sering kali orang dengan serangan panik juga merasa ingin pingsan.

Kevin Chapman mengatakan bahwa orang tersebut akan kehilangan kendali, sehingga mulai memegangi dada dan mengalami perubahan ritme pernapasan. Bahkan, mungkin terlihat atau terasa seolah-olah mereka mengalami serangan jantung. Namun, nyeri dada tersebut disebabkan oleh rasa cemas, bukan karena kerusakan jantung.

Lingkungan sekitar seperti berputar

Ketika tubuh bereaksi terhadap stres, darah dan oksigen mengalir cepat ke otot-otot besar di kaki. Ini akan menyisakan lebih sedikit oksigen yang tersedia untuk bagian tubuh lainnya. Reaksi ini memungkinkan orang dengan serangan panik merasa pusing atau merasa bahwa lingkungan sekitar berputar. Selain itu, timbul pula sensasi kesemutan di tangan.

Banyak berkeringat

Hidup dengan gangguan kecemasan dapat berarti tubuh dan otak tetap waspada terhadap potensi ancaman. Ketika menghadapi ancaman pemicu serangan panik, seseorang akan memberikan respon ‘lawan-lari-diam’.

Berkeringat merupakan salah satu respons ini. Melawan suatu ancaman, atau melarikan diri darinya, mengharuskan tubuh mengeluarkan energi, yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Namun panas tubuh membuat sulit untuk melarikan diri, sehingga tubuh memberi sinyal dengan produksi berlebihan oleh kelenjar keringat.

Mual dan muntah

Selama serangan panik, darah mengalir keluar dari sistem pencernaan. Hal itu bisa menimbulkan perasaan mual, hingga muntah.

Apa yang harus dilakukan?

Jika Anda mengalami serangan panik, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka akan memberikan diagnosis, resep obat jika diperlukan, dan membantu Anda menemukan solusi untuk meringankan gejala serangan panik.

Selain itu, Anda juga bisa mengelola serangan panik dengan beberapa teknik. Cara ini biasanya melibatkan pernafasan, grounding dan cara menenangkan diri sendiri saat terjadi serangan.

Pertama, dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan tahan selama 2 hitungan, lalu hembuskan melalui mulut.

Gunakan kelima indera untuk membuat daftar hal-hal di sekitar. Misalnya, kenali 5 hal yang dapat Anda lihat, 4 hal yang dapat Anda dengar, 3 hal yang dapat Anda sentuh, 2 hal yang dapat Anda cium, dan 1 hal yang dapat Anda rasakan.

Kemudian, bicaralah pada diri sendiri bisa melalui hal itu. Katakan hal-hal seperti, ‘Ini juga akan berlalu’ atau ‘saya bisa melalui kesulitan ini’. (*)

Komentar