SMJTimes.com – Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan amalan baik dalam kehidupan sehari-hari. Meski demikian, terdapat sejumlah amalan yang paling disukai oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat di Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 97,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.”
Lantas, apa saja amalan yang sangat disukai oleh Allah SWT? Berikut penjelasannya.
Amalan yang disukai Allah SWT
Dilansir dari DetikHikmah yang menukil kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan oleh Abu Aulia dan Abu Syauqina, ada 3 amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Hal ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud RA.
Rasulullah SAW bersabda, “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah amalan yang paling dicintai Allah? Rasulullah SAW bersabda, ‘Salat tepat pada waktunya.’ Aku bertanya, ‘Lalu apa lagi?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berbakti kepada orang tua, jihad di jalan Allah’,” (HR Bukhari dan Muslim)
Ketepatan waktu juga merupakan cara memperbaiki amalan salat kita. Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa membaguskan wudhu dan salatnya sesuai dengan waktunya, serta menyempurnakan ruku’ dan kekhusyukannya, maka ia berhak mendapat janji dari Allah bahwa Dia akan mengampuninya, dan barang siapa tidak melakukannya maka ia tidak memiliki janji atas Allah. Apabila Allah berkehendak, Dia akan mengampuninya dan jika berkehendak, Dia akan mengazabnya,” (HR Abu Dawud)
Sementara itu, Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk senantiasa berbakti kepada orang tua dalam surat Luqman ayat 14,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”
Perintah jihad juga terdapat dalam Al-Qur’an, tepatnya surah Al-Hajj ayat 78, yang berbunyi sebagai berikut,
…وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ
Artinya: “Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya….”. (*)
Komentar