Apa Itu Bed Rotting, dan Benarkah Bermanfaat?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kebiasaan ‘bed rotting’ menjadi salah satu aktivitas favorit generasi Z, setelah sempat menjadi tren di TikTok beberapa waktu yang lalu. Banyak orang memilih tetap tinggal di tempat tidur, bukan untuk lanjut tidur namun untuk melakukan aktivitas pasif.

Aktivitas ini sering kali dilakukan saat jenuh atau liburan santai di akhir pekan. Bed rotting selama beberapa hari (1-2 hari) mungkin bisa memberikan manfaat bagi sebagian orang, namun jika hal itu berlangsung lebih lama maka timbul kekhawatiran tersendiri yang akan mengganggu produktivitas Anda.

Benarkah bed rotting bermanfaat?

Para ahli sepakat dan mengatakan penting untuk perawatan diri dalam rangka mengelola stres dan meningkatkan energi. Ini karena perawatan diri penting untuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Nyatanya, bersantai sepanjang hari merupakan cara paling ambuh untuk mencurahkan kasih sayang dan perhatian pada diri sendiri.

Bed Rooting disebut melakukan berbagai aktivitas pasif di tempat tidur, mulai dari memakan camilan, menonton televisi, hingga berselancar di internet. Tren ini pernah populer di kalangan gen-Z yang merasa jenuh dengan pekerjaan, sekolah, keluarga, dan aktivitas sosial lainnya.

Dikutip dari laman Health, Courtney DeAngelis, PsyD, psikolog di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center mengatakan bahwa dalam jangka pendek bed rotting membantu meringankan stres dan kelelahan, terutama bagi orang yang bekerja berjam-jam yang melibatkan fisik dan mental. Sehingga, aktivitas ini menjadi momen untuk mengisi ulang energi mereka yang habis.

“Orang-orang ini mungkin menggunakan praktik ini untuk memberikan diri mereka kesempatan untuk ‘mengisi ulang baterai mereka’,” kata DeAngelis.

Lebih lanjut, Nicole Hollingshead, PhD, psikolog dan asisten profesor klinis kedokteran keluarga dan komunitas di Ohio State University Pusat Medis Wexner mengatakan bahwa bed rotting membuat mereka lebih bersantai dari tuntutan yang membuat mereka harus selalu produktif.

Meskipun bed rotting memberikan manfaat bagi sebagian orang dalam jangka pendek, hal ini dapat mengkhawatirkan jika berlangsung lebih dari satu atau dua hari. Ryan Sultan, MD, asisten profesor psikiatri klinis di Columbia University Irving Medical Center/New York State Psychiatric Institute mengatakan bahwa jika menjadi kebiasaan bisa berpotensi sebagai tanda depresi dan masalah mental lainnya.

“Jika pembusukan tempat tidur menjadi kebiasaan, hal ini berpotensi menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan mental lainnya,” terangnya.

Selain itu, terlalu lama bersantai membuat pekerjaan atau tugas yang belum tersentuh semakin menumpuk. Pada akhirnya, ini akan semakin membuat stres. (*)

Komentar