SMJTimes.com – Bayi biasanya mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI) secara penuh sebelum usia tertentu. Ahli kesehatan juga merekomendasikan untuk mengenalkan makanan pendamping ASI dan susu formula bayi saat anak sudah mencapai usia 6 bulan.
Memperkenalkan makanan sebelum usia 4 bulan tidak dianjurkan. Ini karena sistem pencernaan bayi belum berkembang sepenuhnya. Selain itu, orang tua juga perlu mengetahui tanda-tanda kesiapan anak untuk menerima makanan lain selain ASI.
Beberapa diantaranya, anak sudah bisa melakukan posisi duduk, dengan mengendalikan kepala dan leher. Mereka membuka mulut saat ditawarkan makanan, serta bisa menelan makanan dengan lancar. Selain itu, anak yang siap diberikan makanan pendamping ASI juga cenderung menguyah benda-benda di mulut dan sudah bisa menggenggam benda kecil.
American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa bagi sebagian besar bisa mulai makan makanan padat pada usia sekitar 6 bulan. Kemudian, setelah menginjak 7 atau 8 bulan, anak sudah bisa mengonsumsi berbagai makanan dari kelompok makanan yang berbeda, termasuk sereal bayi, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan banyak lagi. Pastikan makanan tersebut mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, seperti vitamin D dan mineral lainnya.
Bagaimana cara mengenalkan anak pada makanan?
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, anak perlu dikenalkan dengan bahan tunggal pada satu waktu. Ini membantu orang tua untuk mengetahui apakah anak memiliki masalah (seperti alergi) pada makanan tersebut. Tunggu 3 hingga 5 hari sebelum berganti ke makanan baru.
Jika anak Anda menderita alergi (misal, kacang), bicarakan dengan dokter atau perawat anak tentang kapan dan bagaimana memperkenalkan makanan yang mengandung kacang dengan aman.
Pada awal pengenalan makanan, anak Anda lebih mudah mengonsumsi makanan yang dihaluskan atau disaring sehingga teksturnya sangat halus. Butuh waktu bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan tekstur makanan baru. Mereka mungkin batuk, muntah, atau gumoh untuk pertama kali. Namun, saat keterampilan mulut bayi berkembang, makanan yang lebih kental dapat diperkenalkan.
Beberapa makanan juga bisa membuat tersedak, sehingga penting untuk memperhatikan teksturnya sesuai dengan perkembangan mereka. Untuk mencegahnya, siapkan makanan yang mudah larut dengan air liur dan tidak perlu dikunyah. Beri makan dalam porsi kecil dan dorong bayi Anda untuk makan perlahan. Jangan lupa untuk selalu mengawasi anak saat sedang makan.
Anda bisa mencampurkan sereal yang dihaluskan dengan susu, ASI atau air agar mudah ditelan. Selain itu, buah dan sayuran harus dimasak lebih dulu agar lebih lunak dan mudah dihaluskan. (*)
Komentar