Pati, SMJTimes.com – Harga beras yang tinggi menjadi sorotan salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno.
Tingginya harga beras ini disebut oleh pihak Badan Pangan Nasional (Bapanas) karena adanya kenaikan harga gabah kering panen (GKP). Sedangkan kenaikan GKP terjadi karena produksi yang rendah.
Menanggapi hal itu, Sukarno menilai kebutuhan para petani perlu dipenuhi seperti misalnya pupuk dan kebutuhan lainnya yang mendukung produksi beras.
Dengan terpenuhinya kebutuhan para petani, Sukarno pun berharap produksi kembali meningkat. Sehingga harga beras bisa kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, kedaulatan pangan juga bisa benar-benar terwujud.
“Harga beras stabil dan kedaulatan pangan benar-benar terwujud,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati tersebut.
Sementara itu, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa tingginya harga beras di Bumi Mina Tani disebabkan karena tingginya permintaan, sementara itu panen raya masih belum terjadi.
“Karena panen dan permintaan pasar jomplang. Panen tidak banyak, tapi permintaan tinggi,” ujar Kepala Dispertan Pati Niken Tri Meiningrum beberapa waktu lalu.
Terlebih saat ini, sejumlah lahan pertanian yang seharusnya siap panen justru terendam banjir dan mengalami puso. (adv)
Komentar