Apa Itu Coping Mechanism?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Bagaimana Anda dapat mengatasi stres di situasi yang sulit? Beberapa situasi sulit sendiri terjadi ketika Anda merasakan tekanan maupun emosi negatif akibat suatu peristiwa buruk, seperti perceraian, keguguran, kematian, kehilangan dan sebagainya. Namun, di saat-saat waktu sulit tersebut, sering kali kita dituntut untuk tetap tegar dalam rangka menjaga kesehatan mental dan profesionalitas.

Oleh sebab itu, dibutuhkan cara seperti coping mechanism untuk tetap menjaga kesejahteraan emosional sambil tetap menyesuaikan diri terhadap peristiwa yang membuat stres. Cara ini merupakan upaya manajemen stres untuk mengatasi kemarahan, kesepian, kecemasan, atau depresi.

Apa itu coping mechanism?

Dilansir dari Verywell Health, coping mechanism merupakan strategi atau cara seseorang untuk mengatasi stres dan emosi tidak nyaman.

Mekanisme koping membantu mengurangi efek samping stres, yang gejalanya sendiri membantu tubuh bersiap melarikan diri atau menghadapi potensi bahaya secara langsung. Efek samping ini seperti peningkatan detak jantung, ritme pernapasan, tekanan darah lebih tinggi, peningkatan kewaspadaan, hingga pelepasan glukosa dalam aliran darah.

Sementara itu, stres yang berkelanjutan menyebabkan masalah lain seperti kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, sakit kepala, sakit perut, kurang minat, kecemasan, kesedihan, hingga depresi.

Tanpa disadari, sebenarnya banyak orang telah menggunakan mekanisme ini untuk membantu mereka mengatasi emosi negatif yang muncul dalam diri dengan cara yang positif, atau terkadang malah berbahaya.

Jenis coping mechanism

Perlu diketahui bahwa tidak semua coping mechanism bersifat positif, namun juga berbahaya. adaptive coping mechanism merupakan keterampilan positif, sementara maladaptive coping mechanism bersifat sebaliknya.

Adaptive coping mechanism membuat Anda menyesuaikan respons emosional terhadap stres, atau dalam artian mengelola stres. Ini bisa dilakukan dengan cara menarik napas dalam-dalam, meditasi, berolahraga, menulis jurnal, bicara dengan orang terdekat, mandi air hangat, membaca buku, menghirup aromaterapi dan aktivitas positif lainnya.

Sementara itu, maladaptive coping mechanism merupakan cara negatif dalam menghadapi stres karena suatu trauma. Perilaku ini bisa mengalihkan stres untuk sementara, namun pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian fisik dan emosional.

Beberapa diantaranya seperti minum alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, marah, membanting barang, mengabaikan masalah, menyakiti diri sendiri, dan mengisolasi diri sendiri. (*)

Komentar