Bagaimana Orang Marah? Kenali 4 Tahapannya Berikut!

SMJTimes.com – Amarah merupakan salah satu emosi yang sering dialami oleh orang-orang pada umumnya. Meski demikian, emosi ini memerlukan pengendalian dan pemahaman untuk mengatisipasi hal yang tidak diinginkan.

Pasalnya, amarah yang disalurkan dengan tidak tepat bisa berdampak pada kerugian diri sendiri dan orang lain. Kemarahan juga merupakan indikasi masalah hubungan yang sebaiknya segera ditangani. Artinya, kemarahan dapat memengaruhi hubungan sosial Anda dengan orang-orang di sekitar.

Seperti halnya semua emosi, munculnya rasa marah memiliki ‘tahapan’ tertentu. Memahami dan mengenali tanda-tanda bahwa hal itu muncul ke permukaan, akan memudahkan Anda mencari tahu cara untuk mengendalikannya, serta membantu meningkatkan kecerdasan emosional.

Dilansir dari Real Life Counseling, berikut 4 tahapan munculnya kemarahan.

Merasa terganggu (Annoyed)

Penelitian telah menunjukkan bahwa kebanyakan orang merasa kesal beberapa kali sehari, dan ini merupakan tanda bahwa ada sesuatu atau seseorang mengganggu atau membuat Anda jengkel, sekecil apapun itu. Pemicunya bisa berupa pikiran internal atau peristiwa eksternal. Misalnya, seseorang lupa mengembalikan barang ke tempatnya hingga membuat Anda sedikit kesal karenanya.

Pada tingkat ini, ada baiknya untuk meninjau kembali pemikiran di kepala Anda, karena tingkat adrenalin masih relatif moderat. Anda masih bisa memikiran secara rasional alasan di balik kekesalan Anda dan mempunyai pikiran untuk menemukan solusi yang masuk akal. Saat Anda melihat teman Anda lupa mengembalikan barang, tegur dia atau berikan catatan.

Merasa frustrasi (Frustrated)

Pada tahap ini, tingkat kemarahan meningkat lebih dari sekadar gangguan ringan. Anda merasa tingkat stres mulai meningkat. Di sini Anda sebenarnya masih dapat berpikir rasional, namun karena kebencian atau ketidakpuasan yang meningkat, emosi tersebut membuat Anda sulit tenang dan berpikir jernih.

Dengan demikian, ada baiknya untuk menerapkan beberapa taktik relaksasi fisik pada saat ini, seperti berlatih pernapasan, teknik relaksasi otot, dan putuskan apakah situasi ini bisa diterima, diubah, atau dilepaskan saja. Ini membantu Anda merasa lebih terkendali (dan mengurangi frustrasi).

Agresif (Hostile)

Pada tahap ini Anda merasakan banyak stres, rasa sakit, dan kecemasan dalam hidup. Toleransi terhadap peristiwa yang membuat frustrasi terlalu rendah, sehingga Anda tidak dapat lagi mengatasinya dengan tenang. Ini bisa terjadi karena pernah mengalami rasa sakit fisik atau emosional yang berlebihan, hingga tidak memahami cara mengekspresikan emosi. Di sini, emosi Anda cenderung memuncak dan keluar dari diri sebelum solusi dapat ditemukan.

Salah satu alat yang paling berguna pada tingkat kemarahan ini adalah dengan membuat keputusan untuk menjauh dan meninjau kembali situasinya nanti. Ini akan memberikan Anda kesempatan untuk melepaskan adrenalin yang terpendam sebagai respon terhadap peristiwa yang membuat frustrasi. Saat Anda memutuskan untuk menjauh, cobalah untuk jalan-jalan atau bernapas untuk rileks.

Menjadi sangat marah (Enraged)

Anda mungkin menunjukkan perilaku destruktif ketika pada tahap kemarahan ini, seperti menyerang secara fisik, mengumpat berlebihan, atau mengancam. Hal ini terjadi dengan sangat cepat, sebelum pusat rasional otak mempunyai waktu untuk menyadari kemarahan Anda.

Saat Anda sedang marah, yang terbaik adalah segera beralih ke strategi pernapasan lambat 4 inhale dan 8 exhale. Ini adalah cara tercepat untuk meredam reaksi emosional intens yang dialami. Ini juga membantu memastikan Anda mendapatkan kembali kendali atas reaksi tersebut dengan cepat. (*)