SMJTimes.com – Seseorang yang sering menempatkan diri sebagai korban dapat terjebak dalam victim mentality atau mentalitas korban.
Victim mentality sendiri merupakan pola pikir seseorang yang cenderung melihat dirinya sebagai korban. Hal itu menyebabkan seseorang tersebut terkadang tidak memiliki tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan.
Wujud sikap dari orang yang memiliki victim mentality adalah biasanya mereka cenderung menyalahkan orang lain dan merasa putus asa. Perilaku ini juga berkaitan dengan playing victim.
Bedanya, victim mentality adalah pola pikir sebagai korban. Sedangkan playing victim merupakan tindakan menggambarkan diri sendiri sebagai korban untuk mendapatkan simpati dan perhatian orang lain.
Penyebab orang memiliki victim mentality
- Trauma masa lalu
Trauma masa lalu seperti pernah mengalami pelecehan, pengkhianatan, atau kekerasan dapat membuat seseorang memiliki mentalitas korban.
Pikiran negatif yang terbentuk bisa saja merupakan mekanisme mereka dalam menghadapi situasi yang sulit.
- Harga Diri Rendah
Mereka yang memiliki harga diri rendah dapat memiliki victim mentality. Sebab pandangan negatif yang dimiliki membuat mereka merasa tidak layak untuk memperoleh kebahagiaan.
- Attachment style tidak aman
Attachment style merupakan konsep mengenai bagaimana seseorang menjalin hubungan dengan orang lain. Ketika seseorang memiliki attachment style yang tidak aman, maka mereka bisa memiliki victim mentality.
Orang seperti itu kerap melihat dunia adalah tempat yang berbahaya, merasa rendah diri, merasa tak pantas dicintai, sulit percaya pada orang lain, dan takut atas penolakan. (*)
Komentar