SMJTimes.com – Perlu kah bayi membaca buku? Sebenarnya, tidak ada yang salah mengenalkan bayi dengan buku, meski ia belum bisa memegang atau mengenal huruf-huruf. Anda juga bisa membacakan cerita untuk bayi Anda sebelum tidur meski dia belum memahami apa yang Anda katakan.
Faktanya, rutin mendongeng atau membacakan isi buku kepada bayi Anda dapat membantu pengembangan bahasa, serta membekali mereka keterampilan sosial dan emosional.
Penelitian tahun 2019 menemukan bahwa bayi yang dibacakan setiap hari terpapar sekitar 78.000 kata setiap tahun. Artinya, anak-anak yang gemar membaca, sejak lahir hingga usia 5 tahun pernah mendengar 1,4 juta kata. Hal ini berdampak pada keterampilan bahasa, sekaligus mendukung kesuksesan akademis anak-anak di masa depan.
Bagaimana membaca bisa mendukung perkembangan bayi?
Dengan rutin membacakan buku, anak Anda tidak hanya mengenal suara dan kata, namun juga menciptakan kecintaan terhadap buku. Kebiasaan ini juga bisa meningkatkan minat baca bagi mereka karena kehadiran buku terasa familiar. Membaca buku juga dapat merangsang imajinasi bayi dan membantunya belajar tentang dunia di sekitarnya, dilansir dari VeryWell Mind.
Danielle Roberts yang merupakan seorang dokter anak dari Amerika mengatakan bahwa membacakan buku dapat merangsang hubungan emosional yang kuat dengan orang yang membacakan dan memegangnya.
“Membaca tidak hanya membantu bayi mempelajari bahasa ibu mereka dan mengembangkan kemampuan bicara mereka dengan semakin banyak kata yang mereka dengar, tetapi mereka juga mendapat manfaat dari hubungan emosional dengan orang yang membacakan dan memegangnya,” katanya.
Heather Turner, seorang tutor membaca dan mantan guru bahasa Inggris di sekolah menengah atas mengatakan bahwa otak bayi di usia kurang dari satu tahun berkembang lebih pesat. Mereka bisa mempelajari bunyi bahasa, makna kata dan sebagainya, meski belum bisa berbicara.
“Saat bayi dibacakan, mereka mempelajari bunyi bahasa, makna yang terkait dengan kata-kata, dan elemen komunikasi sosial yang indah,” terang Turner.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa membacakan buku untuk bayi dan anak-anak juga memperkenalkan kosa kata dan struktur kalimat yang tidak biasa, serta unsur-unsur penting lainnya seperti rima dan pengulangan.
Rutinitas akan membangun nilai dan kebiasaan. Sehingga, membiasakan anak mengenal buku sejak awal merupakan cara untuk mendukung kemampuan sosial, emosional, bahkan akademis.
“Membaca dari awal adalah salah satu cara terbaik bagi orang tua untuk mempersiapkan anak mereka agar sukses, tidak hanya di bidang akademis tetapi juga di bidang kesehatan sosial dan mental,” imbuh Turner.
Sementara itu, dr. Roberts mengatakan bahwa bayi yang belum pernah dibacakan buku cenderung mendengar lebih sedikit kata dan mengembangkan kemampuan bicara yang lebih lambat. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang diajak membaca dan bicara sejak bayi mengetahui lebih banyak kata pada usia 2 tahun, dibandingkan yang lainnya.
“Keterampilan membaca yang buruk di masa kanak-kanak juga dikaitkan dengan lebih banyak masalah perilaku,” kata dokter Danielle Roberts, (*)
Komentar