Fakta Made in Abyss, Serial Anime yang Membuat Sejumlah Idol Korea Dikritik

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Sejumlah idola KPOP, seperti Soobin TXT, Taeyong NCT dan Woozi SEVENTEEN diketahui menyebut serial manga dan anime Made in Abyss. Namun, hal tersebut membuat mereka dikritik oleh penggemar dan netizen. Mereka menganggap para idola tersebut kurang berhati-hati dalam bertutur kata di siaran publik.

Serial anime tersebut dianggap kontroversial karena memiliki adegan-adegan sensitif. Made in Abyss sendiri pertama kali rilis pada musim panas tahun 2017 oleh mangaka Akihito Tsukushi. Serial ini mengusung tema fantasy-dystopia yang mengisahkan seorang anak yatim-piatu bernama Riko.

Lantas, apa yang menyebabkan serial ini banyak dikritik? Berikut sejumlah fakta-faktanya.

Sinopsis Made in Abyss

Made in Abyss mengusung tema fantasi dengan target penonton remaja dan dewasa. Cerita berfokus pada tokoh utama, Riko, seorang anak yatim-piatu yang tinggal di Panti Asuhan Belchero, kota Orth. Kota Orth mengelilingi sebuah lubang raksasa yang masuk jauh ke bumi. Lubang ini disebut dengan Abyss.

Ia memutuskan untuk menjelajahi Abyss untuk menemukan ibu Riko yang diduga tersesat di sana. Suatu saat, ia menemukan sebuah robot seperti manusia bernama, Reg. Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan di Abyss tersebut.

Abyss yang dimaksud menyimpan artefak dan sisa-sisa peradaban yang telah lama hilang. Tempat ini dikelilingi oleh makhluk aneh dan berbahaya, serta peninggalan magis.

Mengandung adegan berbahaya

Serial ini memicu perdebatan karena pada beberapa adegannya mengandung unsur pelecehan, kekerasan dan penyerangan terhadap anak. Seiring berjalannya cerita, kisah fantasi petualangan tersebut berubah menjadi lebih gelap dan melibatkan adegan-adegan yang tidak layak dilakukan dan ditampilkan terhadap anak-anak.

Meskipun dianggap kontroversial, sebagian orang mengatakan bahwa adegan tersebut ditampilkan sebagai bagian dari jalan cerita.

Telah diedit di beberapa negara

Karena mengandung unsur-unsur kekerasan, serial ini telah diedit di beberapa negara untuk publikasi. Selain itu, rating usia disesuaikan dengan budaya di wilayah setempat. Di sejumlah negara seperti Korea Selatan, adegan serial ini telah diedit besar-besaran meski kadang masih mengandung beberapa adegan yang tidak nyaman. Sementara itu, kebanyakan negara menggunakan age rating 17+ yang artinya hanya cocok ditonton oleh penonton dewasa.

Kritik kreator komik

Manga dan anime ini mendapatkan review yang cukup baik, hingga memenangkan penghargaan seperti Anime of the Year. Namun, ini juga mengandung unsur kekerasan dan pelecehan yang membuat tak hanya karyanya saja, namun juga sang kreator mendapatkan kritikan. Banyak penonton menyebut Akihito Tsukushi ‘lolicon’ atau sebutan untuk orang dewasa yang tertarik secara seksual pada gadis praremaja. (*)

Komentar