Belajar dari Kasus dr. Qory, Berikut Cara Menyelamatkan Diri dari KDRT

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Heboh berita Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami oleh dokter Qory oleh suaminya yang bernama Willy Sulistio. Berdasarkan informasi, dokter Qory adalah tulang punggung keluarga. Mirisnya, suaminya sering menyiksa Qory secara verbal dan fisik.

Willy diketahui pernah memukul wajah dan kepala dengan tangan kosong. Selain itu, suaminya tersebut juga menendang kaki dan pahanya. Menurut kabar, dokter Qory sempat diancam memakai senjata tajam, sehingga ia langsung kabur tanpa membawa apapun.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh korban untuk menyelamatkan diri dalam kasus KDRT. Pasalnya, semua kasus KDRT selalu memberikan dampak negatif, baik secara fisik maupun mental korban. Tak hanya pasangan, KDRT juga menimbulkan trauma bagi anak-anak.

Dilansir dari Halodoc, berikut cara menyelamatkan diri dalam kasus KDRT.

Berhenti menyelahkan diri sendiri

Kebanyakan korban menyalahkan diri sendiri karena merasa tindak kekerasan yang diterima merupakan akibat dari kesalahannya. Padahal, setiap orang tidak berhak mendapat perlakuan kasar, baik psikis maupun fisik. Maka dari itu, perlu untuk menanamkan pikiran bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang diterima tidak serta-merta karena kesalahan Anda.

Bersikap tegas

Selanjutnya, penting untuk menyikapi tindak kekerasan tersebut dengan tegas. Anda tidak perlu memaklumi tindakan kasar yang dilakukan pasangan Anda kepada Anda. Beranilah untuk membela diri dan melawan ketika mendapat perlakuan yang bisa menyakiti fisik, bahkan mengancam nyawa Anda.

Siapkan bukti

Saat kekerasan semakin parah dan berulang, Anda perlu mendokumentasikan setiap bukti yang ada. Bukti disimpan untuk berjaga-jaga apabila melibatkan tindakan hukum. Apalagi jika pasangan bersikap manipulatif dan mencoba memfitnah dengan memutarbalikkan fakta.

Mencari bantuan

Saat Anda menerima perlakuan kasar dari pasangan, segera minta bantuan. Anda bisa melepaskan diri dari pasangan kemudian pergi ke keluarga, lembaga pemerintahan, atau konselor pernikahan. Mereka akan senantiasa membantu Anda untuk menemukan jalan keluar agar tidak terjebak dalam hubungan yang abussive dan toxic. (*)

Komentar