Mengapa Anak Berbohong, dan Bagaimana Mengatasinya?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Orang tua sering kali mendapati anak berbohong, entah untuk menghindari masalah atau mendapatakan apa yang mereka inginkan. Kebohongan memang tidak bisa dibenarkan, apalagi jika anak Anda sering melakukannya. Hal itu bisa menjadi sebuah kebiasaan.

Kendati demikian, Anda tetap harus bijak dalam menghadapi perilaku anak yang berbohong. Mereka mungkin mengetahui bahwa apa yang dilakukannya salah, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Sehingga, jika Anda langsung membongkarnya di depan banyak orang, itu akan membuat mereka merasa buruk terhadap dirinya sendiri.

Sebelum mengetahui apa yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi anak berbohong, berikut sejumlah alasan yang mungkin mendorong anak untuk bohong.

Keingintahuan

Dr. Rouse mengatakan salah satu alasan anak-anak berbohong adalah karena mereka menemukan ide baru, dan sedang mencobanya untuk melihat apa yang akan terjadi.

“Mereka akan bertanya-tanya, apa yang terjadi jika saya berbohong tentang situasi ini? Apa manfaatnya bagi saya? Apa manfaatnya bagi saya? Apa manfaatnya bagi saya?’” ujarnya.

Untuk mendapatkan pengakuan

Anak-anak yang kurang percaya diri mungkin berbohong untuk membuat dirinya tampak lebih mengesankan, istimewa atau berbakat untuk membuat dirinya terlihat baik di mata orang lain. Dr. Rouse mengatakan kemungkinan kebohongan sering dilebih-lebihkan sebanyak 80 persen. Itu luar biasa, tapi tidak masuk akal.

Menghindari konflik

Mereka mungkin berbohong ketika merasa stres. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik. Terkadang anak-anak berbohong ketika sesuatu yang buruk atau memalukan terjadi pada mereka. Kebohongan juga bisa diungkapkan untuk melindungi privasi mereka.

Kurangnya pengendalian

Banyak orang yang menganggap anak berbohong karena membangkang. Namun, tidak selalu demikian. Beberapa anak mungkin tidak dapat mengendalikannya. Mereka bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukannya. Hal ini bisa terjadi ketika anak-anak kesulitan mengendalikan diri, mengatur pikiran, atau memikirkan konsekuensinya. Mereka juga sering kali merasa sangat tidak enak ketika menyadari bahwa mereka melakukannya.

Apa yang harus dilakukan?

Dilansir dari Child Mind Institute, apa yang harus dilakukan orang tua bergantung pada seberapa buruk kebohongan tersebut dan alasannya. Jika seorang anak sering berbohong untuk mendapatkan perhatian agar orang lain menganggp mereka hebat, sebaiknya abaikan saja dan lupakan.

Namun, jika kebohongan itu terus terjadi, coba dekati anak Anda saat sendirian dan tanyakan mengapa dia mengatakan hal tersebut. Akan lebih baik jika Anda mendorong untuk memberitahu perasaan dan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Ketika anak berbohong lebih serius, seperti menghabiskan uang untuk game padahal sebenarnya ditujukan untuk uang buku, maka konsekuensi juga harus lebih serius. Ini untuk menyadarkan bahwa apa yang dilakukan anak tersebut merupakan perbuatan yang salah.

Anda bisa memberikan konsekuensi untuk mengerjakan pekerjaan rumah sepanjang minggu atau menyita perangkat elektronik sementara waktu dan menggantinya dengan buku.

Terakhir, jangan pernah menyebut anak Anda pembohong. Hal ini menyebabkan lebih banyak rasa sakit hati dan membuat anak Anda berpikir Anda tidak mempercayainya. (*)

Komentar