Angga Yunanda Ungkap Kesulitan Berdialog dengan Aksen Jawa di Film Budi Pekerti

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Angga Yunanda kesulitan saat harus melakukan dialog dengan dialek Jawa di film Budi Pekerti. Sementara, dialog berbahasa Jawa tersebut menjadi kekuatan film karena mengambil latar di kota Yogyakarta pada masa pandemi.

Wregas Bhanuteja, sang sutradara pun memintanya agar menggunakan padanan kata yang mirip, sehingga itu cukup memudahkan baginya. Lebih lanjut, ia juga bersyukur film tersebut ditangani oleh sang sutradara karena menurutnya Wregas sangat pengertian dengan para pemainnya.

“Hal yang paling aku syukuri di-direct sama kak Wregas. Perhatiannya sangat luar biasa ke pemain-pemainnya. Kata yang nggak akan berhasil aku lakukan, ya sudah kita ganti yang kata-katanya. Jarang ada sutradara seperti itu,” kata Angga, dilansir dari Jawapos.

Angga Yunanda juga turut mengomentari film yang sempat ditayangkan di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 pada bulan September kemarin. Menurutnya, film Budi Pekerti cocok dengan situasi sekarang ini. Media sosial menjadi ruang publik, dimana semua orang bebas berekspresi.

Isu yang diangkat oleh film ini juga membuat Angga lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial.

“Menurut aku film ini mengajari aku untuk lebih bijak karena menggunakan sosial media tidak tepat bisa berakibat fatal ke orang lain,” katanya.

Film Budi Pekerti sendiri menceritakan tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar viral di media sosial. Akibat video tersebut, ia dan keluarganya mendapatkan cyber bullying, yang membuatnya terancam kehilangan pekerjaan. (*)

Komentar