SMJTimes.com – Sejak kecil kita diajari untuk mengungkapkan kebenaran dan menghindari untuk berkata yang tidak sesuai dengan realita. Namun, di sisi lain, ada beberapa situasi yang mendorong kita untuk mengatakan sedikit kebohongan demi kebaikan orang lain, menghindari konflik dan mencegah suasana menjadi tidak nyaman. Hal seperti itu sering disebut dengan little white lies.
Seorang profesor di Wharton School di University of Pennsylvania, Maurice Schweitzer mengatakan bahwa kadang kala kebohongan diperlukan untuk menghadapi beberapa situasi. Kebohongan tersebut bukan ditujukan untuk merusak orang lain, namun memberikan manfaat seperti motivasi, peningkatan kepercayaan diri dan pemikiran yang lebih positif, dilansir dari Time Magazine.
Sementara itu, kebohongan yang merusak cenderung mempromosikan kepentingan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain.
“(Mengedepankan) kepentingan utama orang lain, setidaknya ketika mereka menerima informasi dan membangun kepercayaan didasarkan pada kebaikan. Orang-orang yang peduli memiliki niat baik, lebih dari apakah orang tersebut jujur,” kata Emma E. Levine, asisten profesor ilmu perilaku di The University of Chicago Booth School of Business.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa situasi dimana kebohongan dikatakan untuk kebaikan, menurut pakar.
Untuk meningkatkan kepercayaan diri orang lain
Kebohongan paling bermanfaat ketika mereka bersifat tidak egois. Maurice Schweitzer menyarankan untuk memberitahu pasangan bahwa ia tampak hebat sebelum kencan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, meski model rambutnya bukan selera Anda. Selain itu, ketika pasangan memasakkan makanan untuk Anda dan rasanya kurang enak, Anda tidak perlu langsung mengakui bahwa makanannya tidak enak. Cukup hargai niat baik dan kasih sayangnya untuk Anda.
Jika tidak ada waktu untuk mengubahnya
Sedikit kebohongan tidak masalah dikatakan saat tidak ada waktu untuk mengubahnya menjadi lebih baik, menurut Emma E Levine. Misalnya, saat melihat pekerjaan kelompok Anda jauh di bawah ekspektasi, sementara waktu pengumpulan tinggal beberapa jam, tidak masalah untuk mengatakan bahwa Anda baik-baik saja dengan itu semua.
Namun, jika situasi memungkinkan untuk melakukan perubahan, maka bicara jujur adalah pilihan yang terbaik, menurut Levine.
Saat memberikan kritik konstruktif
Dibandingkan Anda menjatuhkan motivasi dan kepercayaan diri seseorang hanya untuk berkata jujur, lebih baik sampaikan kejujuran tersebut secara tidak langsung. Ini mungkin lebih efektif untuk menyampaikan pesan Anda.
Misalnya, untuk menegur seseorang yang berkinerja rendah atau tidak memenuhi ekspektasi Anda, pertimbangkan untuk mengatakan, ‘Saya paham Anda mengalami kesulitan, tapi semua orang memang harus berjuang,” kemudian nasehat yang Anda maksud, tips dari Schweitzer.
Selain itu, hal tersebut dapat mempertahankan hubungan ke arah yang lebih baik.
Menahan kebohongan sampai waktu tertentu
Saat informasi jujur berpotensi menghancurkan suatu event penting, cobalah untuk menahannya sampai orang tersebut benar-benar bisa menerima kenyataan yang bisa membuatnya terpuruk.
Levine mengatakan bahwa satu informasi bisa mengalihkan perhatian mereka dari sesuatu yang lebih penting. Misalnya, saat mendengar teman Anda akan di-PHK sebelum hari pernikahannya, cobalah untuk menahan untuk tidak memberitahunya sampai acara selesai.
Jika tidak dekat dengan orang tersebut
Kebohongan demi kebaikan dapat bermanfaat dalam hubungan yang tidak terlalu dekat. Seseorang yang tidak mengetahui Anda ‘luar-dalam’ mungkin akan sakit hati saat Anda mengatakan, ‘riasanmu terlalu mencolok, lebih baik seperti biasa saja.’ Saat Anda bertemu teman yang jarang berkomunikasi, hindari situasi yang membuat suasana semakin tidak nyaman. (*)
Komentar