Keena FIFTY FIFTY Ungkap CEO The Givers Hasut Anggota Tinggalkan Agensi

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Salah satu anggota FIFTY FIFTY Keena melakukan klarifikasi terkait masalah grup dengan ATTRAKT selaku agensi dan label rekaman The Givers. Berdasarkan komentarnya kepada ‘Dispatch’ beberapa waktu lalu, ia menuturkan bahwa CEO The Givers, Ahn Sung-Il menghasut para anggota agar meninggalkan agensi.

Lewat wawancara ekslusif tersebut juga, diketahui bahwa CEO Ahn Sung-Il mengirimkan hasil tes COVID-19 palsu salah satu anggota yang bernama Saena agar para anggota menghindar dari agensi, ATTRAKT. Ia mengirim foto hasil tes positif tersebut agar Saena mendapat karantina 3 hari dan batal menghadiri jadwal.

“PD Ahn Sung-Il memberi tahu kami pada waktu itu, ‘Kamu harus berhenti menghadiri jadwalmu mulai sekarang’. Dia kemudian menyarankan bahwa COVID-19 adalah cara yang aman untuk menghindari mata dari ATTRAKT,” tutur Saena pada Dispatch, dikutip dari Allkpop.

Lebih lanjut, ia juga menceritakan bagaimana CEO The Givers tersebut menghasut para member bahwa dirinya yang memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan popularitas FIFTY FIFTY secara global, termasuk dalam Billboard.

“(Ahn Sung-Il) selalu menunjukkan kepada kami pesan-pesan KakaoTalk ini. Itu adalah pesan antara dia dan seseorang yang berafiliasi dengan Billboard. Mereka akan mengatakan, ‘Peringkat mereka meningkat, dan mereka akan semakin meningkat’. Ia kemudian bersikeras bahwa itu adalah perbuatannya, dia bekerja di belakang layar untuk membuat lagu tersebut naik di tangga lagu,” tutur Keena.

“Dia juga mengklaim bahwa Jeon Hong Jun (CEO ATTRAKT) sedang berjuang, dan dialah yang mendanai kami. Itu membuat kami berpikir, ‘ATTRAKT tidak stabil secara finansial’. Dia terus menanamkan kecemasan dalam pikiran kami seperti itu,” imbuh anggota itu lagi.

Kemudian, The Givers mendapat tawaran pembelian FIFTY FIFTY dari Warner Records, sehingga Ahn Sung-Il memberi tahu kepada anggota bahwa CEO ATTRAKT menolak tawaran tersebut. Hal itu membuat para anggota bahwa itu keputusan yang buruk.

“Dia membuat kami berpikir bahwa ini adalah keputusan terburuk yang bisa diambil oleh seorang CEO untuk kami,” ujar Keena kembali. (*)

Komentar