Bagaimana Tanaman Berkomunikasi?    

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Seperti makhluk hidup lain yang dapat berkomunikasi, benarkah tanaman bisa komunikasi dengan satu sama lain?

Komunikasi sendiri didefinisikan sebagai penyampaian atau pertukaran informasi.

Sebuah studi menunjukkan bahwa sejumlah spesies tumbuhan mengeluarkan suara ultrasonik untuk merilis stres, dilansir dari laman National Geographic. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tanaman mungkin tidak berkomunikasi secara aktif, namun mereka responsif terhadap informasi lingkungan, termasuk kualitas dan kuantitas cahaya.

“Jika ada informasi di lingkungan yang dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesegarannya, maka masuk akal untuk mengajukan argumen bahwa tanaman akan responsif terhadap informasi semacam itu,” ungkap Richard Karban, professor entomology di the University of California, Davis.

Selain itu, mereka juga sensitif terhadap suara-suara.

Bagaimana tumbuhan berkomunikasi?

Dilansir dari Discover Magazine, penelitian menunjukkan bahwa tanaman berkomunikasi dengan memberi sinyal satu sama lain saat merasa terancam.

Ketika tanaman dirusak oleh makhluk lain, seperti serangga, mereka mengeluarkan bahan kimia ke udara. Tanaman lainnya yang berada di dekatnya merasakan sinyal kimia tersebut, kemudian meningkatkan pertahannya sendiri.

“Isyarat kimia yang mudah menguap ini merupakan salah satu sumber informasi potensial yang dapat dipercaya bagi tanaman. Yang masih belum jelas adalah seberapa umum hal ini, seberapa universal hal ini di antara tanaman,” ujar Karban.

Hal yang hampir sama juga dibahas dalam studi yang dikeluarkan tanggal 17 Oktober dalam jurnal Nature Communications di Universitas Saitama Jepang. Penelitian itu mengungkap langsung bagaimana tanaman menerima sinyal dari tanaman lain dan bagaimana mereka merespon.

Ini karena senyawa organik volatil yang memberikan efek perlindungan, seperti langsung mengusir atau menarik musuh alami tanaman tersebut.

“Tanaman mengeluarkan berbagai senyawa (sinyal) sebagai respons terhadap luka dan serangan herbivor,” kata penulis utama studi ini, Masatsugu Toyota, dikutip dari Newsweek.

Berdasarkan hasil penelitian, stomata berfungsi sebagai pintu atau hidung untuk merasakan kondisi tanaman tetangganya. Hal ini bisa membantu untuk memahami bagaimana tanaman berbicara atau mengeluarkan sinyal pertanda.

Benarkah tanaman bersuara?

Di sisi lain, Lilach Hadany, seorang profesor di Fakultas Ilmu Tanaman dan Ketahanan Pangan Universitas Tel Aviv, melakukan studi yang diterbitkan tahun 2023 untuk mengetahui apakah tanaman mengeluarkan suara tertentu untuk berkomunikasi.

Ia bersama timnya memasukkan tanaman tomat dan tembakau ke dalam kotak yang terisolasi, kemudian merekam suara ultrasonik yang dihasilkan antara 20 dan 150 kilohertz. Mereka membuat simulasi kekeringan dan menemukan bahwa tanaman tersebut mengeluarkan suara letupan sekitar 60 desibel.

Tingkat suara tersebut sama kerasnya dengan obrolan manusia. Namun, suara-suara ini berada pada frekuensi ultrasonik yang tidak dapat didengar manusia secara alami.

Kendati demikian, suara tersebut masih belum diketahui fungsinya. Para peneliti masih belum yakin apakah suara tersebut digunakan untuk tujuan komunikasi.

“Kami tidak tahu apakah mereka menggunakan suara, atau apakah suara tersebut dipancarkan secara pasif karena perubahan fisiologis. Tapi kami tahu mereka ada di udara, dan berisi informasi,” kata Hadany. (*)

Komentar