SMJTimes.com – Para aktor Hollywood dikabarkan tak akan mempromosikan film terbaru dan tidak akan menghadiri festival film setelah memutuskan pemogokan.
The Screen Actors Guild – American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) yang merupakan serikat pekerja para aktor, resmi bergabung dengan para penulis naskah untuk melakukan aksi mogok terhadap perusahaan film dan TV.
Aksi tersebut menjadi aksi unjuk rasa terhadap perusahaan film dan TV yang dirasa kontroversial, terutama dalam segi aplikasi AI yang menjadi sorotan para aktor.
“Proposal AI ‘terobosan’ yang mereka berikan kepada kami kemarin, mereka mengusulkan agar latar belakang artis kami dapat dipindai, mendapatkan gaji satu hari, dan perusahaan mereka harus memiliki pindaian itu, gambar mereka, kemiripan mereka dan harus dapat menggunakannya selama-lamanya pada proyek apa pun yang mereka inginkan, tanpa persetujuan dan tanpa kompensasi. Jadi jika menurut Anda itu adalah proposal yang inovatif, saya sarankan Anda berpikir lagi,” kata Presiden SAG-AFTRA Fran Drescher dalam konferensi pers, dilansir dari CNN Indonesia.
Kesepakatan mogok tersebut mendorong banyak aktor film dan televisi harus menghentikan jadwal pekerjaan mereka yang tercakup dalam kontrak serikat. Mereka disebut tidak dapat menghadiri premier film dan festival film, serta tidak diperkenankan untuk promosi film di media sosial selama aksi.
Pihak SAG-AFTRA mengatakan, keputusan tersebut dipilih untuk memperjuangkan kelayakan, peningkatan pembayaran akhir, dan perlindungan seputar penggunaan kecerdasan buatan.
“Serikat penulis (WGA) sudah di garis depan aksi, ini menandai kedua kalinya dalam sejarah Hollywood bahwa aktor dan penulis melakukan pemogokan pada saat yang sama. WGA melakukan pemogokan sejak 2 Mei dan telah melonggarkan beberapa aturan seputar pers untuk anggotanya,” terangnya.
Sementara itu, Aliansi Produser Film dan Televisi (Alliance of Motion Picture and Television Producers/ AMPTP), selaku perwakilan studio menyatakan sudah mengajukan kesepakatan terkait pembayaran, hingga inovasi AI yang disoroti oleh para aktor.
“Pemogokan tentu bukan hasil yang kami harapkan karena studio tidak dapat beroperasi tanpa artis yang menghidupkan acara TV dan film kami,” kata AMPTP.
Pihaknya juga menyayangkan AFTRA memilih jalan yang menyebabkan kesulitan keuangan bagi orang-orang yang bergantung pada industri perfilman dan pertelevisian ini. (*)
Komentar