SMJTimes.com – Dalam menyambut Hari Raya Iduladha, sebaiknya kita sebagai umat Muslim mengamalkan ibadah-ibadah sunah yang bisa dilakukan pada hari besar tersebut.
Dilansir dari NU Online, beberapa sunah ini dianjurkan untuk mendapatkan kebaikan, sekaligus mendapatkan banyak pahala dari Allah SWT.
Ibadah di malam hari raya
Mengumandangkan takbir di masjid, mushalla dan rumah di malam hari raya sampai dengan mulainya salat Iduladha, hingga hari terakhir tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq merupakan salah satu amalan sunah. Takbir merupakan kalimat untuk mengagungkan dan memuliakan-Nya.
“Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah,” dikutip dari kitab Raudlatut Thalibin.
Selain itu, sebagian ulama ahli fiqih juga menganjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam hari raya, yaitu dengan melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjamaah, sampai dengan melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Mandi sebelum salat Id
Amalan sunah lainnya yakni menyucikan diri sebelum salad Id di Masjid. Ini bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh. Tujuannya yakni membersihkan anggota badan dan membuat badan lebih segar.
Sunah ini berlaku untuk semua umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang berangkat salat Id dan perempuan yang tidak bisa melaksanakan salat Id.
Selain itu, dianjurkan pula untuk memakai wangi-wangian, memotong rambut dan kuku sebelum salat Id.
Memakai pakaian bersih
Para ulama menganjurkan untuk memakai pakaian terbaik, bersih dan suci. Paling utama, memakai pakaian putih. Untuk kaum perempuan, cukupkan memakai pakaian yang bersih dan suci. Berdandan dan berpakaian secara berlebihan hukumnya makruh.
Berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas ra, “Rasulullah SAW di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari yaman).”
Berjalan ke Masjid dan berangkat lebih awal
Bagi orang-orang yang mampu, hendaknya mereka berjalan kaki menuju masjid untuk salat Id. Dengan berjalan kaki, umat Muslim bisa saling bertegur sapa dan mengucapkan salam sebagaimana sabda Nabi SAW.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, “Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat shalat Id.”
Sementara itu, untuk orang yang telah lanjut usia atau tidak mampu berjalan, maka boleh menggunakan kendaraan.
Selain berjalan kaki, dianjurkan pula untuk berangkat lebih awal agar mendapatkan barisan depan.
Makan setelah salat Id
Pada hari raya Iduladha, dianjurkan makan setelah selesai melaksanakan shalat Id. Disunahkan pula untuk makan kurma yang jumlahnya ganjil. Namun, jika tidak memiliki kurma, makanlah apapun yang menjadi makanan pokok di daerah masing-masing, seperti nasi.
Demikian artikel tentang amalan sunnah pada hari raya Iduladha. (*)
Komentar