SMJTimes.com – Saat sakit, dianjurkan untuk mengonsumsi obat yang direkomendasikan oleh medis. Namun, pengobatan alternatif juga dipercayai ampuh membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah depresi. Salah satunya Reiki.
Dilansir dari Halodoc, Reiki merupakan metode pengobatan alternatif dari Jepang yang dapat mengurangi kecemasan dan stres melalui sentuhan tangan. Pengobatan ini pertama dikembangkan oleh Mikao Usui pada awal tahun 1900-an. Istilah Reiki berasal dari ‘rei’ yang berarti universal dan ‘ki’ yang berkaitan dengan energi kehidupan yang mengalir pada makhluk hidup.
Dalam menerapkan metode ini, terapis menggunakan tangan untuk menyalurkan energi ke tubuh pasien, sehingga energi dalam tubuh perlahan mencapai keseimbangan. Keseimbangan ini dipercaya dapat memulihkan gejala atau keluhan yang dialami.
Praktisi menganggap bahwa seseorang yang kekurangan energi lebih mudah mengalami kelelahan, sehingga rentan terhadap penyakit, baik fisik maupun mental.
Namun, perlu diingat bahwa pengobatan alternatif ini sifatnya bukan sebagai pengobatan utama, melainkan sebagai pelengkap penyembuhan suatu penyakit atau masalah kesehatan mental.
Prosedur Reiki
Sebelum melakukannya, anda akan diminta untuk berbaring di atas meja dengan pakaian lengkap. Terapis akan meletakkan telapak tangan tepat di atas tubuh, namun tidak sampai menyentuh tubuh anda.
Dalam praktik Reiki, terdapat posisi tangan yang berbeda-beda. Terapis akan menggunakan kombinasi 12 hingga 15 posisi tangan selama satu sesi pengobatan yang menghabiskan waktu kurang lebih 50 menit.
Reiki berbeda dengan pijat maupun akupuntur. Metode ini tidak menggunakan tekanan maupun sentuhan yang mengubah apapun pada permukaan tubuh anda. Beberapa pasien yang telah melakukan Reiki mengaku merasakan denyutan, panas, hingga kesemutan setelag dialirkan energi.
Pengobatan alternatif ini diyakini dapat membuat orang merasa rileks, dan bermanfaat mempercepat penyembuhan luka, memperkuat imun, meredakan, mengurangi kecemasan, serta mengendalikan efek kemoterapi. (*)
Komentar