Jangan Terlalu Banyak Tidur! Berikut Dampaknya Bagi Kesehatan

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Tidur memang suatu aktivitas yang sangat penting bagi kesehatan. Salah satu fungsinya yakni me-recharge energi setelah seharian beraktivitas. Oleh sebab itu, kulitas dan waktu tidur yang cukup penting untuk di perhatikan.

Tidur berlebihan (oversleeping) secara terus menerus sebenarnya juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Mungkin wajar jika hanya beberapa kali tidur lebih dari sembilan jam untuk mengejar waktu tidur yang kurang, namun jika dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan masalah kesehatan tertentu. Selain itu, tidur berlebihan secara terus-menerus juga bisa jadi tanda gangguan tidur, gangguan kesehatan mental dan penyakit tertentu.

Seseorang yang terbiasa tidur berlebihan biasanya mengalami tidur siang yang berlebihan, mengantuk secara berlebihanan di siang hari, dan sering sakit kepala. Berikut beberapa dampak kebiasaan oversleeping.

Risiko demensia

Beberapa studi melakukan penelitian terkait durasi tidur dengan gangguan memori. Hasil menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur rata-rata selama 7 jam sehari memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibanding mereka yang tidur lebih atau kurang dari 7 jam.

Dilansir dari Hello Sehat, penelitian dari jurnal Neurology menemukan bahwa tidur berlebihan meningkatkan risiko demensia. Partisipan yang biasa tidur lebih dari 9 jam memiliki volume otak yang lebih kecil dibanding mereka yang tidur selama 6 hingga 9 jam. Ini berkaitan dengan penurunan fungsi otak dalam memproses pikiran dan penyelesaian tugas.

Risiko kesehatan mental

Dalam studi Whitehall, orang yang tidur lebih lama atau lebih dari 8 jam secara signifikan mengeluhkan lebih banyak gejala depresi daripada orang yang tidur normal. Dilansir dari Halodoc, hipersomnia (terlalu banyak tidur) merupakan salah satu gangguan tidur. Ini bisa menjadi salah satu tanda depresi. Tidak hanya sebagai penyebab oversleeping, penelitian juga menemukan sebanyak 15 persen penderita depresi terjadi akibat terlalu banyak tidur. Dengan demikian, kecukupan waktu tidur sangat penting bagi kesehatan mental.

Risiko obesitas dan gangguan metabolik

Analisis terhadap 56.507 peserta dari Survei Kesehatan Nasional AS menemukan hubungan antara tidur lama atau lebih dari 8 jam dengan obesitas, diabetes, risiko kardiovaskular, dan hipertensi. Studi lain menemukan, tidur 10 jam setiap malam meningkatkan risiko obesitas sebanyak 21 persen. Risiko semakin bertambah apabila tidur berlebihan diikuti dengan pola makan tidak sehat dan jarang olahraga.

Risiko penyakit jantung

Data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NAHNES) menunjukkan bahwa durasi tidur merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Peneliti menemukan risiko penyakit jantung koroner dan stroke yang lebih tinggi pada orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur berlebihan, maupun tidak cukup tidur. Peserta yang tidur lebih 8 jam per malam 10% lebih mungkin mengalami penyakit jantung koroner.

Risiko kematian

Data epidemologi prospektif American Cancer Society melaporkan bahwa pria dan wanita yang memiliki waktu tidur kurang dari 4 jam sehari memiliki risiko penyakit kronis dan kematian lebih tinggi dibanding mereka yang teratur tidur selama 7 hingga 9 jam sehari.

Hubungan durasi tidur dan kematian, gangguan kognitif, obesitas, gangguan metabolisme, dan risiko penyakit kardiovaskular adalah berbentuk U (U-shaped phenomenon). Artinya, terlalu sedikit dan terlalu banyak tidur dikaitkan dengan dampak kesehatan yang buruk dan efek ini bersifat kumulatif. (*)

Posting Terkait

Komentar