SMJTimes.com – Sehat merupakan kondisi bebas dari penyakit, baik fisik maupun mental, menurut World Health Organization (WHO). Menjaga kesehatan mental sama pentingnya, karena sering kali masalah mental, seperti depresi dan stress akan berdampak pada kesehatan fisik seseorang.
Sehat mental berarti bebas dari segala pemikiran negatif yang mengganggu aktifitas sehari-hari dan bersosialisasi. Seseorang dengan mental yang sehat dapat menggunakan kemampuannya secara maksimal untuk menghadapi tantangan hidup, serta membangun hubungan positif dengan orang lain. Sedangkan permasalahan mental membuat seseorang mengalami gangguan berpikir dan pengendalian emosi.
Seperti sakit fisik yang dapat diobati dengan obat dan konsultasi ke dokter, masalah mental bisa dihindari dan dikendalikan dengan pergi ke ahlinya, seperti psikolog.
Sebenarnya, kapan sih seseorang harus ke Psikolog?
Saat sedih berkepanjangan
Sedih merupakan kondisi yang normal. Namun, jika mengalami kesedihan yang terus menerus, maka diperlukan bantuan psikolog untuk membantu keluar dari perasaan negatif yang membelenggu. Dilansir dari Halodoc, kesedihan berkepanjangan dapat menyebabkan hilangnya minat beraktivitas, sehingga membuat kamu menarik diri dari pergaulan.
Stres jangka panjang
Stres merupakan kondisi dimana seseorang mengalami tekanan yang diikuti dengan perasaan gelisah, cemas dan mudah tersinggung. Stres jangka panjang dapat memicu depresi. Mereka mungkin akan mengurangi keterlibatan dalam lingkungan sekitar, nafsu makan berkurang, mudah lelah, sakit perut, sakit kepala, gangguan tidur, mudah marah, hingga melakukan perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti makan berlebihan, merokok, minum alkohol, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, bahkan menyakiti diri sendiri.
Kecemasan berlebihan
Cemas juga merupakan hal yang wajar, namun jika dirasakan secara berlebihan, kondisi tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari anda. Gangguan kecemasan bisa muncul dengan gejala gemetar, jantung berdebar, sesak napas, kelelahan, otot menjadi tegang, tubuh berkeringat, sulit tidur, sakit perut, pusing, mulut terasa kering, kesemutan, hingga hilangnya kesadaran.
Paranoid
Perasaan ini muncul ketika seseorang merasa tidak percaya dengan orang lain, menarik diri dari pergaulan, curiga dan waspada secara berlebihan. Seseorang yang mengalami paranoid menganggap orang lain sebagai ancaman yang berbahaya bagi mereka.
Perubahan suasana hati ekstrem
Kondisi ini terjadi saat mengalami perubahan suasana hati yang mendadak, bergantian antara perasaan bahagia (positif) ke perasaan marah, tersinggung, atau depresi (negatif) dalam waktu singkat. Pada beberapa kasus, perubahan ekstrem ini dapat menyebabkan kecemasan berlebih, mudah marah, sulit fokus, penuh curiga, halusinasi, dan depresi.
Berhalusinasi
Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang muncul saat seseorang merasa mendengar, mencium aroma, bahkan melihat sesuatu yang tidak ada. Halusinasi beda dengan ilusi. Halusinasi bisa membuat seseorang merasa cemas berlebihan, menuduh tanpa alasan, terlalu waspada, curiga dan perubahan perilaku. (*)
Komentar