Sejarah Pati: Perang Saudara Antara Adipati Pragola II dan Sultan Agung

SMJTimes.com – Setelah membaca artikel tentang sejarah perlawanan Adipati Pragola I pada Pemimpin Pertama Kerajaan Mataram, yakni Panembahan Senopati, sejarah kembali mencatatkan kisah Adipati Pragola II yang terlibat dalam perang saudara melawan Kerajaan Mataram Islam yang saat itu dipimpin oleh Sultan Agung.

Adipati Pragola II adalah tokoh pemimpin di Kadipaten Pati. Ia menikah dengan Raden Ajeng Tulak atau Ratu Mas Sekar, adik Sultan Agung. Pada masa pemerintahannya tersebut, Adipati II tidak mematuhi perintah dari Kerajaan Mataram karena mengganggap Pati dan Mataram sederajat.

Salah satu perintah yang diabaikan oleh Adipati II adalah acara Pisowan Agung. Pisowan Agung merupakan tradisi rapat tahunan yang diwajibkan bagi para pemimpin di bawah Sultan Agung. Awalnya, ketidakhadiran Adipati II masih ditoleransi. Sultan Agung mempertimbangkan hubungan baiknya dengan sang saudara ipar, serta tidak ingin Pati melakukan pemberontakan. Pasalnya, saat itu Pati merupakan kadipaten di bagian utara pulau Jawa yang paling kuat dan tak terkalahkan.

Namun, kemarahan Sultan Agung memuncak saat mendengar bahwa Pati akan melawan Kerajaan Mataram Islam yang dipimpinnya dan bergabung dengan VOC. Padahal, informasi tersebut merupakan provokasi dari Punggawa Matara atau Tumenggung Endranata.

Saat Sultan Agung menyatakan perang, Adipati Pragola II dibantu oleh enam pihak lain yang telah menjadi sekutu, yakni Tumenggung Mangun Jaya, Adipati Kenduruan, Tumenggung Ramananggala, Tumenggung Toh Pati, Adipati Sawunggaling, dan Tumenggung Sindurejo.

Mataram mengirim banyak pasukan untuk menyerang Pati dari arah selatan, barat, dan timur. Ia juga menunjuk Tumenggung Alap-Alap sebagai panglima perang. Perang berlangsung sengit dan berdarah-darah. Awalnya, Pati berhasil menjatuhkan banyak prajurit dari Mataram, namun kondisi berbalik saat Mataram mulai menyerbu dari segala sisi.

Dalam perang tersebut, Adipati Pragola II gugur setelah tombak pusaka Tumenggung Alap-Alap menusuk lambungnya. Menurut sejarah, Adipati Pragola II tewas pada 4 Oktober 1627, kemudian dimakamkan di Sendang Sani.

Gugurnya pemimpin Kadipaten Pati saat itu, membuat Pati akhirnya jatuh di bawah kekuasaan Mataram. (*)