SMJTimes.com – Setelah membaca artikel tentang dampak mengonsumsi gula berlebihan, akan lebih bijak jika anda mengurangi konsumsi gula tambahan. Selain meningkatkan risiko diabetes, lonjakan gula akibat konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Grace Derocha, ahli diet terdaftar dan pendidik diabetes mengatakan bahwa di dalam usus, gula (karbohidrat) dipecah menjadi glukosa. Glukosa tersebut akan disimpan sebagai sumber energi yang digunakan tubuh saat beraktivitas. Namun, saat tubuh anda memiliki lebihan glukosa yang tidak dibakar, itu akan diubah menjadi lemak yang menyebabkan penambahan berat badan hingga obesitas.
Mungkin sulit bagi anda untuk berhenti memesan susu berasa atau kopi berpemanis tambahan. Padahal mengurangi asupan gula tambahan sebenarnya memberikan dampak positif bagi tubuh anda. Dilansir dari Insider, berikut yang terjadi jika anda mengurangi gula.
Menurunkan efek kesenangan
Derocha menunjukkan sebuah penelitian, ketika seseorang berhenti makan makanan berpemanis, memberikan dampak seperti pada orang yang berhenti menggunakan narkoba. Anda mungkin mengalami kelelahan, sakit kepala, kabut otak, lekas marah dan beberapa mengalami gangguan pencernaan.
Suasana hati juga dapat berubah secara drastis. Ini dikarenakan tubuh anda yang semula kecanduan gula, tiba-tiba kehilangannya. Robert Glatter, asisten profesor pengobatan mengatakan, gula melepaskan dopamin dan serotonin pada otak, yakni hormon yang mengaktifkan penghargaan dan kesenangan. Artinya, makanan manis membuat perasaan anda semakin baik untuk sementara, sedangkan pengurangan gula menurunkan tingkat kesenangan emosi anda.
“Saat mulai mengurangi asupan gula, tubuh mulai merasakannya, dan anda mungkin merasa rewel atau mudah tersinggung, terutama dalam beberapa hari pertama. Setelah kira-kira seminggu, energi Anda akan mulai meningkat, dan Anda akan merasa lebih hidup dan tidak mudah tersinggung,” ujar Glatter.
Mengurangi peradangan kulit
Konsumsi biskuit, permen, kue, donat dan makanan-makanan yang mengandung banyak gula tambahan meningkatkan peradangan kulit, sehingga kolagen menjadi rusak. Padahal, senyawa tersebut yang membuat anda lebih kenyal dan bercahaya. Peradangan tersebut menyebabkan kerutan dini, kulit kendur, dan jerawat.
“Mengurangi asupan gula dapat membantu memperbaiki warna kulit dengan memperkuat elastin dan kolagen, serta mengurangi tingkat peradangan yang ada di kulit,” kata Glatter.
Meningkatkan kualitas tidur
Mengurangi konsumsi gula dapat memperbaiki kulitas tidur. Makanan yang mengandung gula tambahan tinggi mengurangi tingkat tidur gelombang lambat (SWS), yakni fase tidur tahap ketiga. Tahapan tidur ini berperan dalam membuat tidur lebih lelap dan bersifat memulihkan.
Sehingga, mengurangi konsumsi gula dapat meningkatkan kualitas SWS yang dapat mendukung memori, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, memfasilitasi pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan memungkinkan pembuangan produk limbah dari tubuh.
Menurunkan berat badan
Gula tidak membuat seseorang bertambah gemuk, namun mengonsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Ada beberapa faktor yang berkontribusi untuk menurunkan berat badan ekstra, mengurangi gula hanyalah salah satunya.
“Saat Anda mengurangi atau menghilangkan gula, simpanan lemak akan menurun secara perlahan, dan Anda akan kehilangan sedikit berat badan. Namun, hal ini membutuhkan waktu, dengan efek biasanya dimulai pada satu hingga dua minggu,” kata Glatter.
Selain mengurangi konsumsi makanan mengandung gula, Glatter menyarankan untuk makan lebih banyak protein dan mengikuti rutinitas olahraga teratur. Anda bisa melakukan kardio atau angkat beban.
Demikian artikel tentang apa yang terjadi dengan tubuh saat mengurangi gula.(*)
Komentar