Sering Beli Baju Bekas? Waspadai Bakteri Berikut Ini!

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Larangan pemerintah terkait transaksi jual beli baju bekas impor (thrifting) tak hanya karena mengancam kelangsungan usaha dan produk dalam negeri, namun juga dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi konsumen.

Salah satu efek kesehatan penggunaan baju bekas adalah infeksi jamur kapang. Jamur ini berwarna hitam putih, terkadang bisa berwarna hitam kehijauan. Mereka tumbuh bercabang-cabang, membentuk serabut. Jamur ini bisa ditemukan di permukaan, dan biasanya menyebabkan bau apek pada pakaian. Pakaian bekas berpotensi menjadi tempat tumbuh jamur, apalagi jika belum dicuci dengan bersih dan benar.

Dilansir dari Tempo, jamur kapang juga dinilai sulit dihilangkang meski pakaian sudah dicuci berkali-kali dan direndam air panas. Jika terinfeksi, akan timbul rasa yang tidak nyaman. Tubuh terasa gatal-gatal, reaksi alergi, iritasi, bahkan keracunan.

Tak hanya jamur kapang, pakaian bekas juga berpotensi menyimpan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Scherichia coli. Bakteri Staphylococcus aureus menempel pada pakaian kotor, kemudian dapat menyebar ke pakaian lain. Mereka juga bisa menginfeksi kulit dan meracuni makanan, sehingga mengakibatkan penyakit.

Sementara itu, Scherichia coli masih satu keluarga dengan bakteri E-coli. Bakteri tersebut dapat mengakibatkan kutil. Meski tidak berbahaya, petumbuhan kutil bisa sangat cepat dan menganggu kesehatan dan penampilan kulit.

Komentar