SMJTimes.com – Bulan Ramadan resmi dimulai pada hari ini, tanggal 23 Maret 2013 atau 1 Ramadan 1444 Hijriyah. Hijriyah sendiri merupakan perhitungan waktu yang digunakan oleh umat muslim untuk menentukan hari-hari besar seperti perkiraan awal Ramadan maupun tanggal 1 Syawal yang menandakan Hari Raya Idul Fitri.
Memang terdapat perbedaan antara perhitungan kalender Hijriyah dan Masehi. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari sistem perhitungan serta jumlah hari dalam satu bulan.
Kalender Hijriyah menggunakan perhitungan tanggal berdasarkan pergerakan bulan terhadap bumi, sementara kalender Masehi menggunakan pergerakan matahari terhadap bumi.
Jumlah hari dalam satu bulan di kalender Hijriyah sebanyak 29-30 hari mengikuti bulan atau qamariah, sedangkan kalender Masehi berjumlah 28-31 hari mengikuti kalender Syamsiah.
“Satu bulan adalah jangka waktu sejak penampakan bulan purnama hingga bulan purnama berikutnya, atau lebih tepatnya sejak kemunculan bulan sabit pertama hingga bulan sabit pertama berikutnya. Bulan sabit yang pertama kali terlihat disebut juga bulan baru atau tanggal 1,” kata Thomas Djamaluddin, Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN.
Selain itu, kalender Hijriyah menghitung hari baru sejak matahari terbenam. Sedangkan untuk bulan baru, ditentukan dari munculnya hilal atau bulan sabit.
Mengenai sejarahnya, masalah penanggalan waktu muncul pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab menyampaikan kegelisahan mengenai kesulitan dalam dalam pencatatan pada sejumlah surat dan dokumen penting. Kemudian, terjadilah perkumpulan untuk membahas sistem penanggalan dengan sahabat-sahabat yang bertugas di pusat pemerintahan untuk berunding mencari solusi.
Kemudian, kalender dalam Islam dikenal dengan sebutan kalender Hijriah. Hal ini didasarkan pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Peristiwa tersebut dinilai memiliki makna filosofis yang dalam bagi para sahabat dan umat muslim. Hijrah menjadi titik balik umat Islam untuk meletakkan landasan langkah-langkah ke depan. Sekaligus menjadi kunci kemenangan dan perkembangan Islam yang pesat.
Dikutip dari Detik, kalender Hijriyah mengenal konsep tahun nol. Konsep tahun nol pada tahun Hijriyah menandai awal yang disebut sebagai abad kebangkitan Islam.
“Saat Rasul hijrah dianggap sebagai tahun nol, karena angka tahun menyatakan sekian tahun setelah Rasul hijrah,” ucapnya Thomas Djamaluddin.
Komentar