Ahli Jelaskan Tentang Risiko Kebocoran Data pada Bisnis Online

Bagikan ke :

SMJTimes,com – Dalam sebuah bisnis layanan online, kebocoran data menimbulkan banyak risiko dan dampak besar. Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan siber dari Rusia menjelaskan dampak kebocoran data pada aplikasi layanan pengiriman makanan (food delivery) dan bisnis online. Risiko yang muncul diantaranya adalah risiko reputasi, regulasi dan risiko materi.

Kebocoran data berdampak pada reputasi perusahaan yang buruk di mata pengguna, meski kebocoran tersebut tidak ditutup-tutupi dan perusahaan sendiri yang melakukan pelaporan lebih dulu terkait peretasan pada sistemnya.

“Namun keterbukaan seperti itu tidak banyak membantu, insiden keamanan selalu menggoyahkan kepercayaan pelanggan dan mitra,” ujar sumber dari Kaspersky, dikutip dari Tempo.

Lalu, regulasi menjadi risiko yang kedua. Regulator yang menangani keamanan siber dan perlindungan konsumen tak tanggung-tanggung akan mendenda bisnis atas pelanggaran undang-undang perlindungan data pribadi.

Terkait besaran denda, tergantung pada yurisdiksi. Hal ini tidak hanya didasarkan pada wilayah tempat perusahaan yang berperan, tetapi juga lokasi pelanggannya.

“Misalnya, setiap perusahaan yang menawarkan barang atau jasa kepada pelanggan di hampir semua negara Eropa termasuk dalam GDPR (General Data Protection Regulation),” kata Kasperky.

Risiko terakhir adalah materi. Pelanggan biasanya akan melayangkan gugatan serius pada perusahaan ketika menemukan bahwa data mereka bocor oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Jumlah yang terlibat kecil, tapi terus bertambah karena semakin banyak orang yang siap untuk mengajukan tuntutan,” tuturnya.

Untuk itu, kebocoran data harus dilihat sebagai risiko yang tak terelakkan. Masalah keamanan seperti itu harus selalu dilakukan evaluasi sehingga konsekuensi yang dialami dapat diminimalisir. Salah satunya dengan membatasi akses karyawan ke basis data internal yang berisi data pribadi. Kemudian melaksanakan audit berkala terhadap sistem keamanan.

Selain itu, pelanggan juga perlu menerapkan sikap tertentu guna meningkatkan kewaspadaan, seperti men-setting titik pengambilan. Kaspersky mengingatkan untuk tidak menyimpan data pribadi yang tidak dibutuhkan.

“Misalnya pesan pengiriman ke titik pengambilan bukan alamat rumah pengguna secara persis, dan perhatikan kotak centang pada formulir pemesanan. Anda mungkin dapat menghentikan penyimpanan alamat rumah dan nomor telepon Anda secara default,” tutur Kasperksy.

Komentar