SMJTimes.com – Banyak orang yang mempercayai bahwa kebiasaan mencuci tangan berkali-kali merupakan gejala OCD. OCD merupakan singkatan dari obsessive compulsive disorder yang merupakan salah satu gangguan mental kronis. Kondisi ini melibatkan sisi obsesif dan kompulsif seseorang.
Lantas, apa hubungan OCD dan cuci tangan berkali-kali?
Seseorang pengidap gangguan obsesif-kompulsif biasanya memiliki pemikiran dan keinginan untuk melakukan suatu aktivitas berulang, meski tidak diinginkan. Pemikiran berulang ini kemudian memicu dorongan ekstrem untuk mengulangi perilaku atau tindakan tertentu. Cara ini dilakukan untuk meringankan pikiran obsesifnya.
Sebagai contoh, seseorang mungkin memiliki kebiasaan untuk mencuci tangan setiap beberapa waktu sekali atau setiap selesai menyentuh barang tertentu. Pengidap OCD terkadang merasa lebih aman jika telah melakukan kebiasaannya tersebut. Bagi pengidap gangguan ini, perilaku berulang itu tidak hanya merupakan pilihan pribadi. Perilaku tersebut disebut sebagai gangguan obsesif-kompulsif jika sudah sampai pada tahap mempersulit dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kebiasaan Rajin Cuci Tangan Bukan Berarti OCD
Banyak orang yang menyebut seseorang yang sering melakukan kegiatan berulang sebagai gangguan obsesif-kompulsif, salah satunya aktivitas mencuci tangan. Apalagi, saat masa pandemi Covid-19. Mereka yang sering mencuci tangan disebut OCD, sehingga istilah ini menjadi tidak relevan lagi.
Faktanya, obsessive compulsive disorder tidak dapat didiagnosis hanya berdasarkan kebiasaan sering mencuci tangan.
Dilansir dari CNN Indonesia, seorang psikolog klinis dan spesialis gangguan cemas dari Morris Psychological Group, Francine Rosenberg mengatakan bahwa memang ada ketakutan obsesif terhadap kuman atau kotoran yang mendorong pengidap OCD mencuci tangan berulang kali. Ciri tersebut bisa jadi salah satu manifestasi OCD yang paling umum.
Namun, bukan berarti semua orang yang memiliki kebiasaan rajin mencuci tangan disebut sebagai gangguan obsesif-kompulsif.
Rosenberg mengatakan, bagi pengidap gangguan obsesif-kompulsif sering mencuci tangan lebih dari sekadar upaya menjaga kebersihan.
“Ini adalah perilaku berlebihan yang tujuan sebenarnya adalah untuk mengurangi perasaan takut atau cemas yang intens,” ujar Rosenberg.
Perbedaan antara kekhawatiran biasa dan OCD bisa dilihat dari sejauh mana kekhawatiran tersebut memengaruhi dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan, pengidap gangguan tersebut akan tetap merasakan ketakutan dan kecemasan yang dapat mengganggu pikiran meski telah mencuci tangan berkali-kali.
Komentar