SMJTimes.com – Bau dan wewangian diketahui dapat membangkitkan memori tentang suatu hal. Mungkin, anda pernah tiba-tiba teringat oleh seseorang saat mencium aroma yang berkaitan dengannya, seperti parfum. Atau, saat anda mencium bau adonan yang mengingatkan anda pada memori masa kecil saat membuat kue. Itu berarti aroma mampu membangkitkan nostalgia.
Beberapa penelitian telah mempelajari hubungan antara aroma dan memori ini.
Dilansir dari Kompas, para ahli menyebutkan bahwa fungsi indra penciuman dan emosi yang kuat berada di jaringan yang sama, yaitu di sistem limbik otak. Saraf olfaktori yang berperan penting dalam indra penciuman juga terhubung secara langsung dengan hipokampus yang merupakan bagian dari otak yang fungsinya membentuk ingatan baru.
Selain itu, para pakar juga menjelaskan bagaimana aroma dapat menyerap informasi. Menyalakan lilin aroma terapi saat belajar dinilai mampu meningkatkan konsentrasi dan ketajaman memori. Mencium aroma-aroma seperti itu juga diyakini dapat mengurangi stres.
Menghirup parfum pasangan saat menjalani hubungan jarak jauh pun dapat memberikan kesan kehadiran pada pasangan untuk mengobati rindu. Cara ini bahkan lebih efektif dibanding dengan menggunakan foto.
Kehilangan indra penciuman juga dapat menjadi gejala awal penyakit saraf, seperti Parkinson, Alzheimer, dan Huntington. Kondisi kehilangan penciuman ini disebut dengan anosmia. Meskipun dianggap tidak berbahaya, penderita anosmia mungkin akan kesulitan merasakan makanan, bahkan bisa sampai mengalami penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan ini meningkatkan risiko malnutrisi dan depresi.
Komentar