ChatGPT Berpotensi Gantikan Pekerjaan Manusia, Pakar dari Stanford Kisahkan Tentang Kalkulator

Bagikan ke :

SMJTimes.com – ChatGPT merupakan produk Artificial Intellegence (AI) berbentuk chatbot yang bisa menjawab pertanyaan seperti halnya orang menjawab pertanyaan dari orang lain.

Obrolan ChatGPT dilengkapi dengan sistem machine learning canggih. ChatGPT versi terbaru bisa digunakan untuk pengembangan web, musik, coding, dan lain sebagainya.

Dengan kecanggihan dan manfaat yang diperoleh, apakah seiring perkembangan ChatGPT, teknologi tersebut nantinya dapat menggantikan pekerjaan manusia?

Dalam menjawab hal ini, seorang pakar komunikasi dari Stanford University bernama Jeffrey Hancock mencontohkan kalkulator. Alat hitung tersebut tidak serta merta menggantikan kebutuhan manusia dalam belajar matematika atau pekerjaan yang melibatkan hitungan.

“Saya rasa kita akan menemukan cara untuk menggunakan komunikasi yang dimediasi oleh AI sebagai sebuah alat. Saya pikir semakin kita menganggapnya sebagai asisten atau alat yang sangat kuat, semakin kita dapat membayangkan bagaimana hal itu akan berguna,” ujarnya, bersumber dari CNN Indonesia yang mengutip Stanford News.

Dia mengimbuhkan bahwa sistem tersebut belum siap untuk dipasang dan digunakan langsung dari ‘rak’ lantaran teknologi yang belum cukup mapan pada akurasi informasi. Meski sudah cukup baik dibandingkan dengan teknologi pendahulu, keakuratan informasi aplikasi tersebut baru sekitar 50 hingga 70 persen.

Hancock memberikan kombinasi ChatGPT dengan profesi manusia dalam menjalankan pekerjaannya. Menurutnya, pekerjaan terapi dan coaching akan memberikan kombinasi yang baik. Dengan kolaborasi tersebut, akan membantu para klien mendapatkan layanan yang lebih efektif.

“Terkadang ini adalah pertanyaan standar yang dapat dilatih oleh sistem seperti ChatGPT untuk ditanyakan kepada klien dan kemudian disintesiskan untuk pelatih,” terangnya.

Komentar