SMJTimes.com – Fenomena rumah kosong melanda Jepang. Diketahui, banyak rumah kosong ditinggalkan dan sepertinya tidak ada harapan untuk ditinggali lagi. Fenomena tersebut bahkan telah tersebar di banyak tempat.
Dilansir dari Detik, sebagian rumah kosong tersebut berada di kawasan pedesaan. Mereka menyebutnya dengan ‘rumah penyihir’. Fenomena rumah kosong tersebut semakin mendorong penduduk lainnya untuk bermigrasi ke kota.
“Banyak sekali rumah kosong, terlebih orang-orang tidak mau tinggal di desa yang di sekitarnya ada rumah hantu itu,” kata Chris McMorran yang merupakan seorang akademisi studi Jepang di National University of Singapore.
Ia juga menjelaskan, penduduk melakukan perpindahan karena tidak ingin tinggal di pedesaan karena kurangnya akses ke fasilitas seperti rumah sakit dan toko serba ada. Selain itu, ada kecenderungan orang Jepang lebih suka membeli rumah baru daripada bekas.
“Di Jepang, rumah baru seperti mobil baru yang kehilangan banyak nilai begitu sudah keluar dari showroom,” ujarnya.
Menurut survei yang dilakukan pemerintah beberapa tahun sebelumnya, ada sekitar 8,5 juta rumah kosong di Jepang.
Beberapa rumah juga ditinggalkan ketika penghuninya menua. Jepang memiliki populasi penduduk hampir satu dari tiga berusia di atas 65 tahun. Ketika mereka berusia tua, banyak yang meninggalkan rumah keluarga untuk rumah yang lebih kecil dan lebih mudah diakses. Apalagi, beberapa tahun terakhir Jepang dilanda tingkat kelahiran yang sangat rendah. Tren ini dimulai sejak tahun 1970-an dan masih berlanjut hingga saat ini. Jepang mengalami penyusutan populasi sejak 2009, sementara di tahun 2022, bayi lahir kurang 800.000.
Lembaga Nomura Research Institute memperkirakan bahwa sepertiga rumah di negara tersebut tidak akan berpenghuni pada tahun 2038.
Komentar