SMJTimes.com – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan adab sebagai kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Adab juga diartikan oleh sebagian besar ulama sebagai penerapan akhlak-akhlak mulia. Makan dan minum sesuai dengan adab di dalam islam bukan hanya sekedar aturan, namun juga dilakukan sebagai bentuk ibadah. Apalagi, adab makan dan minum yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW memiliki manfaat bagi kesehatan.
Berikut adalah beberapa adab makan dan minum dalam Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Berdoa Sebelum dan Sesudah Makan
Sebelum makan, jangan lupa untuk melafalkan basmalah.
Abu Hafs Umar Bin Abu Salamah mengatakan;
“Ketika aku berada dalam bimbingan Rasulullah SAW, pernah suatu kali tanganku bergerak di atas piring ke segala arah, hingga Rasulullah pun berkata kepadaku, ‘Wahai anak laki-laki, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah dari makanan yang dekat denganmu,’ Maka, demikianlah cara makanku sejak saat itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Setelah makan, dianjurkan juga untuk melafalkan doa sesudah makan dan minum. Doa ini dilafalkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Makan Sambil Duduk dan Tidak Berdiri
Anas Bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW menyebut makan sambil berdiri merupakan perilaku buruk dan keji. Maka, makan dan minum sebaiknya dilakukan sambil duduk.
Makan dan minum sambil duduk bukan hanya sekedar bentuk etika dan kesopanan. Makan dan minum sambil duduk akan menghindarkan kita dari penyakit asam lambung.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda,
“Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji,” (HR Muslim).
Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Nabi Muhammad SAW dikenal suka melakukan kegiatan yang baik dengan tangan kanan.
Dari Abdullah Bin Umar, Rasulullah SAW bersabda;
“Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).
Tidak Menyisakan Makanan
Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk makan dengan tiga jari dan membiasakan diri untuk tidak menyisakan makanan.
“Jika satu suap makanan salah seorang di antara kalian jatuh, maka ambillah, lalu bersihkan kotorannya, jangan biarkan untuk setan. Jangan membersihkan tangannya dengan sapu tangan, namun jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui bagian mana dari makanannya yang mengandung keberkahan,” (HR Muslim).
Tidak Berlebih-Lebihan
Sesuatu yang berlebihan dapat mendatangkan dampak negatif yang merugikan. Dalam Al-Qur’an surah Al A’raaf ayat 31, Allah SWT berfirman:
“Wahai anak cucu Adam! Pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan,”
Rasulullah SAW juga bersabda;
“Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman. Sebab, mengisi perut dengan penuh bisa membahayakan tubuh dan menyebabkan malas sholat,” (HR. Bukhari).
Tidak Meniup Makanan dan Minuman yang Panas
Rasulullah juga mengajarkan agar tidak meniup makanan dan minuman yang panas.
Penelitian ilmiah menemukan, udara yang keluar melalui tiupan atau hembusan nafas merupakan udara rusak serta penuh dengan zat karbon dioksida. Makanan bisa terpapar bakteri helicobacter pylori yang menyebar melalui pernafasan dapat menyebabkan peradangan lapisan lambung. Parahnya, akan berakhir menjadi tukak lambung.
Rasulullah bersabda;
“Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan,” (HR. Bukhari).
Demikian adab makan dan minum sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Komentar