SMJTimes.com – Paris Hilton bercerita tentang kehidupan pribadinya yang tidak selalu penuh dengan kebahagiaan. Melalui wawancara bersama Glamour Magazine, ia menceritakan trauma yang pernah dihadapi olehnya setelah menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan seksual di usia 15 tahun.
Paris bercerita bahwa saat itu dia bertemu dengan sang pelaku dengan kelompoknya yang rata-rata memiliki usia lebih tua darinya di sebuah pusat perbelanjaan wilayah California. Keduanya mengobrol, kemudian pria itu mengajak Paris dan teman-temannya mengunjungi rumah mereka.
Saat mereka berbincang di sana, pelaku menawarkan minuman berry wine coolers yang telah dicampurkan dengan obat bius.
“Dalam satu atau dua tegukkan aku tiba-tiba menjadi sangat pusing dan lemas. Aku tak tahu apa yang ditaruhnya di sana, aku rasa itu adalah obat bius (Rohypnol)” ungkapnya.
Paris kemudian bercerita, setelah itulah peristiwa pemerkosaan tersebut terjadi saat dirinya dalam keadaan hampir tidak sadarkan diri.
Kejadian tak menyenangkan juga terjadi saat dirinya masih remaja untuk mendapatkan pendidikan khusus di Provo Canyon School selama 11 bulan. Selama tinggal di sana, dia mendapatkan pelecehan seksual oleh staf bukan dokter saat melakukan pengecekan kesehatan rutin. Ia mengaku kejadian tersebut masih sulit dilupakannya hingga saat ini.
“Itu sangat menyeramkan dan itu sesuatu yang aku sudah lupakan selama bertahun-tahun. Tapi itu kembali lagi sekarang dan aku berpikir soal itu. Dan sekarang, melihat kembali sebagai orang dewasa, itu adalah pelecehan seks,” katanya, dikutip dari Detik yang bersumber dari New York Times.
Sebelumnya, Paris Hilton juga membagikan kisahnya tersebut dalam dokumenter bertajuk ‘This Is Paris’ di tahun 2020.
Komentar