SMJTimes.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti harga beras yang masih tinggi walaupun telah dipasok dengan impor dari luar negeri. Oleh karenanya, Jokowi meminta kepada para kepala daerah memantau dan memastikan ketersediaan kebutuhan pangan di masing-masing daerahnya.
Selain itu, daerah yang berpotensi kekurangan produksi beras diminta dapat berkolaborasi dengan daerah lainnya yang surplus. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasokan beras di masing-masing daerah agar masyarakat tetap mendapat kecukupan beras, sehingga tidak terjadi permasalahan pangan.
“Di tempat kita kelihatannya normal-normal saja. Tapi hati-hati tolong ini juga dipatau dan dijaga betul. Produksi beras kita utamanya berapa sih, pastikan betul itu cukup di daerah masing-masing,” ujarnya, dikutip dari Tribunnews (22/2).
Selain itu, gubernur juga perlu untuk menjaga harga pangan. Jokowi menyebutkan bahwa inflasi yang terjadi pada bulan lalu, hampir 50 persen dipengaruhi oleh kenaikan harga beras.
“Kenapa saya sekarang setiap ke daerah , saya cek ke pasar, lihat ke pasar, meski satu dua pasar. Saya ingin kontrol dan pastikan barang itu ada, kalau ada kedua harganya benar atau enggak benar, karena menyangkut inflasi,” paparnya.
Presiden RI juga meminta agar semua pihak tetap waspada dan tidak menganggap remeh kenaikan harga beras.
“Hati-hati mengenai ini. Jangan dianggap remeh, karena kejadian di negara lain sudah sangat parah. Hati-hati. Sekali lagi saya ingin kita memiliki sense yang sama mengenai urusan pangan,” tegasnya.
Jokowi tidak ingin pemerintah kesulitan dalam memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) karena produksi yang tidak terkontrol. Dirinya juga menyadari bahwa impor pangan, termasuk beras sedang tidak mudah dilakukan lantaran kondisi global. Bercermin dari tahun lalu, Indonesia juga mengalami kesulitan mendapat pasokan beras dari luar negeri untuk pemenuhan CBP.
“Kita kemarin mau impor 500.000 ton saja dicari ke negara yang biasanya stoknya menumpuk. Mereka nggak mau keluarin dan ingin jaga-jaga. Mereka tahu di tahun ini akan ada El nino. Ini kita semua harus ngerti dan jaga-jaga,” ujarnya.
Mengutip data SP2KP Kemendag pada Jumat (24/2), harga beras medium tercatat Rp 11.800 per kilogram. Sementara itu, harga beras premium per kilogramnya menjadi Rp 13.700 atau naik 0,74 persen.
Komentar