Adab Bertamu yang Perlu Diperhatikan oleh Umat Muslim

SMJTimes.com – Bertamu merupakan salah satu cara untuk menyambung tali silaturahmi antara teman dan keluarga. Bagi umat muslim, menjalin silaturahmi menjadi keutamaan dan penting dilakukan karena dapat memberikan manfaat-manfaat seperti terbukanya rezeki dan memperpanjang umur. Meski begitu, dalam bertamu sudah sepatutnya kita memperhatikan adab bertamu berikut agar tidak menimbulkan ketidak-nyamanan dan perselisihan.

Awali dengan Niat Baik

Dikutip dari website MUI, jika kita hendak bertamu, penting untuk memiliki niat baik, seperti untuk menyambung silaturahmi, menjenguk, memberi kabar dan sebagainya. Allah telah berfirman bahwa sebaik-baiknya tamu adalah tamu yang membawa kabar gembira.

“Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan ‘Salaam’. Berkata Ibrahim, ‘Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu.’ Mereka berkata, ‘Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim.’ Berkata Ibrahim, ‘Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?’” (Surat Al-Hijr: 51-54)

Berjabat Tangan

Bersalaman tangan merupakan suatu adab yang cukup penting untuk saling menghormati dan mempererat tali silaturahmi

Utamakan Sopan Santun

Hormati lah dan hargai pemilik rumah atau penerima tamu dengan bertutur kata dan berperilaku yang baik sesuai dengan sopan-santun dan budaya masyarakat setempat. Hal itu juga dapat mencegah adanya perselisihan karena perbuatan yang menyinggung hati.

Izin dan Berkunjung di Waktu yang Tepat

Rumah merupakan penutup aurat bagi penghuni di dalamnya, sehingga wajar bagi orang yang bertamu wajib untuk meminta izin terlebih dahulu. Selain itu, penghuni rumah pun bisa bersiap-siap untuk menerima tamu.

Rasulullah mengajarkan untuk meminta izin bertamu terlebih dahulu sebanyak tiga kali. Dari Abu Musa Al-Asy’ary ra;

“Rasulullah bersabda ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak, maka pulanglah!” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk bertamu. Selain itu, ada 3 waktu aurat dalam Islam yang harus dihindari untuk berkunjung, yaitu setelah Zuhur, sesudah Isya dan sebelum Subuh.

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembayang Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu, di tengah hari dan sesudah sembayang Isya. (Itulah ) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikian Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,” (An-Nur: 58).

Batasi Waktu Bertamu

Kita juga perlu memperhatikan batas waktu bertamu. Seseorang yang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberi rasa tidak nyaman dan membebani penerima tamu.

“Rasulullah bersabda, ‘Menjamu tamu adalah 3 hari, Adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.’ Para sahabat berkata, ‘Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?’ Rasulullah berkata, ‘Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.’” (HR Baihaqi).

Demikian artikel tentang beberapa adab bertamu menurut Islam.