Hikmah Menyantuni dan Mengasihi Anak Yatim

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Allah SWT dalam firmannya meminta para umat-Nya untuk mengasihi anak yatim. Menurut para ulama, yatim berarti seseorang yang ayahnya wafat sebelum baligh. Dalam surat Al-Baqarah, disebutkan;

Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakana lah ‘Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,’,” (QS Al Baqarah [2] : 220).

Sementara itu, Rasulullah juga bersabda,

“Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,” Nabi lantas memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah yang direnggangkan sedikit (HR Bukhari).

Saat anak yatim tersebut sudah mencapai baligh, maka walinya wajib menyerahkan harta padanya sesudah diuji.

Allah berfirman dalam QS An-Nisa: 6;

“Dan ujilah anak-anak yatim sampai mereka mencapai usia nikah. Apabila kalian menemukan kecerdasan, maka serahkanlah harta-harta itu kepada mereka.”

“Dan janganlah kalian memakannya dengan berlebih-lebihan dan jangan pula kalian tergesa-gesa menyerahkannya sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (dari kalangan wali anak yatim itu) bercukupan, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim) dan barang siapa yang miskin, maka dia boleh memakan dengan cara yang baik. Apabila kalian menyerahkan harta-harta mereka, maka hadirkanlah saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas. “

Terdapat hikmah-hikmah apabila kita menyantuni dan mengasihi anak yatim, sesuai dengan yang telah dijelaskan di Al-Quran dan diajarkan oleh Rasulullulah SAW.

Dilunakan Hati yang Keras

Seseorang yang mengasihi anak yatim akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT dan dicukupi kebutuhan setiap harinya. Kasih sayang akan melunakkan hati yang keras yang berasal dari sifat buruk seperti dengki, amarah, kikir dan dusta.

“Sukakah kamu jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi,” (HR Al-Baniy, Shahi Al-Jami’, Abu Darda: 80).

Balasan Surga

Rasullulah bersabda;

“Barangsiapa menjaga anak yatim diantara umat Islam sampai menjaga makannya dan minumnya, maka Allah pasti bakal memasukan orang it uke dalam surga. Kecuali orang itu berbuat dosa yang tidak akan diampuni,” (HR Tirmudzi).

Menghindarkan dari Siksaan Akhirat

Rasulullah SAW bersabda;

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah-lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya,” (HR. Thabrani dari Abu Hurairah), (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam, Al-Ausath, VIII/346 8828).

Berkah di Dalam Rumah

Rasulullah bersabda;

“Sebagus-bagusnya rumah orang islam, yaitu yang di dalamnya ada anak yatim yang disantuni dengan baik. Dan seburuk-buruknya rumah orang Islam itu adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan buruk,” (HR Ibnu Majah).

Komentar