SMJTimes.com – Seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka dianjurkannya untuk memuliakan tamu dengan memperhatikan beberapa adab menerima tamu, sehingga akan ditempatkannya sesuai dengan kedudukannya.
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari).
Dikutip dari Muslim.or.id, berikut adalah hal yang perlu dilakukan bagi tuan rumah untuk memuliakan tamu.
Mengundang Orang Bertakwa, Adil Tanpa Membedakan Status Sosial
Undang dan berteman lah dengan orang-orang yang bertakwa, bukan orang-orang yang fajir (mudah melakukan dosa). Rasulullah bersabda;
“Janganlah engkau berteman melainkan dengan seorang mukmin, dan janganlah memakan makananmu melainkan orang-orang yang bertakwa!” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Selain itu, anda sebaiknya berlaku adil dalam mengundang tamu. Jangan mengundang orang-orang dari kalangan orang kaya saja, namun juga orang-orang kurang mampu yang mungkin membutuhkan bantuan.
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan orang-orang miskinnya ditinggalkan.” (HR Bukhari Muslim)
Ucapkan Selamat Datang
Disunahkan mengucapkan ‘selamat datang’ kepada para tamu sebagaimana hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa saat utusan Abi Qais datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal.” (HR Bukhari).
Sediakan Jamuan
Memuliakan tamu dengan menyediakan hidangan makanan semampunya saja, namun tetap mencoba untuk menyediakan makanan terbaik bagi tamu. Penyajiannya tidak untuk bermegah-megahan dan berlebih-lebihan, namun untuk memuliakan para tamu seperti Rasulullah SAW dan Nabi Ibrahim as yang diberikan gelar ‘Abu Dhifan’ atau ‘Bapak para Tamu’.
Allah berfirman mengisahkan Nabi Ibrahim as bersama tamunya;
“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk, kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidak kah kalian makan?’.” (QS Adz-Dzariat: 26:27)
Disamping itu, anda juga perlu melayani tamu yang berkunjung dengan sebaik-baiknya untuk memberikan kebahagiaan kepada sesama umat muslim.
Tunjukkan Wajah Senang dan Ajak Mengobrol
Saat ada tamu berkunjung, anda dianjurkan untuk mengajak mereka berbincang dengan pembicaraan yang menyenangkan, tidak tidur sebelum mereka tidur, tidak mengeluhkan kehadiran mereka, serta bersikap baik dan menunjukkan wajah senang saat menerima tamu.
Hormati Tamu yang Lebih Tua
Saat ada rombongan bertamu dan diantaranya ada seseorang yang jauh lebih tua dari yang lainnya, maka anda sebaiknya mendahulukan tamu tersebut. Rasulullah bersabda;
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami, serta tidak menghormati yang lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.” (HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad).
Meski begitu, anda tetap tidak diperkenankan untuk mengabaikan tamu yang lebih muda. Seperti hadis diatas, anda dianjurkan pula untuk mengasihi mereka dan memberikan kesenangan kepada mereka.
Demikian beberapa adab menerima tamu dalam islam.
Komentar