SMJTimes.com – Sinusitis merupakan peradangan di lapisan sinus yang umumnya ditandai dengan gejala hidung tersumbat, pilek dan nyeridi area wajah. Berikut adalah penjelasan tentang Penyebab dan Gejala Sinusitis. Yuk, simak baik-baik!
Sinus merupakan rongga kecil berisi udara dan terletak pada struktur tulang wajah. Dilansir dari halodoc, gangguan ini dapat memunculkan lendir yang mengalir keluar dari saluran hidung. Sinus bisa tersumbat karena berisi cairan hingga bakteri tumbuh dan menyebabkan infeksi.
Saat terinfeksi, rongga ini akan terisi lendiri dan terjadi pembengkakan pada selaput lender sehingga membuat sumbatan. Terdapat dua jenis sinusitis, yakni sinusitis akut dan sinusitis kronis. Pengelompokan ini berdasarkan durasi gejala awal yang muncul.
Penyebab Sinusitis
Sinusitis biasanya disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur yang menyebabkan sumbatan pada sinus atau pembengkakan. Beberapa penyebab spesifikdari gangguan ini antara lain adalah flu, alergi rhinitis, polip hidung, bengkoknya tulang hidung (Septum Deviasi), adenoid yang membesar, terlalu sering menyelam atau berenang, infeksi gigi, cedera hidung, dan adanya benda asing di hidung.
Sementara itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko sinusitis, seperti kelainan struktur saluran hidung, masalah pernapasan yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap obat-obatan, pengidap asma, paparan asap rokok, gejala alergi, dan kekebalan tubuh yang lemah.
Pada anak-anak, hal yang dapat meningkatkan risiko diantaranya adalah memiliki alergi, penggunaan dot, minum botol sambil telentang, dan menghirup asap di sekitar.
Gejala Sinusitis
Terdapat gejala-gejala umum bagi penderita sinusitis. Beberapa gejala tersebut adalah;
- Nyeri wajah saat menunduk.
- Keluar cairan kental kuning kehijauan dan hidung atau belakang tenggorokan.
- Hidung mampet.
- Tekanan pada telinga.
- Sakit kepala.
- Bau napas tidak sedap.
Sementara gejala sinusitis kronis adalah sebagai berikut;
- Keluar cairan kental kuning kehijauan dan hidung atau belakang tenggorokan.
- Hidung mampet.
- Nyeri wajah
- Kesulitan menghirup.
- Nyeri pada rahang atas dan gigi.
- Nyeri telinga.
- Nyeri tenggorokan.
- Napas tidak sedap.
Diagnosis dan Pengobatan Sinusitis
Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan lebih dulu memeriksa nyeri pada hidung dan wajah, serta bagian dalam hidung. Terdapat metode yang digunakan untuk melakukan diagnosis penyakit sinusitis, yaitu endoskopi hidung, studi pencitraan (MRI atau CT Scan area hidung), tes alergi jika penyebab dicurigai sebagai respon alergi yang dimiliki, kultur hidung dan sinus (tes laboratorium) jika kondisi semakin buruk.
Jika pasien mengalami infeksi ringan, dokter kemungkinan menyarankan untuk menggunakan pencuci hidung dekongestan dan semprotan salin. Semprotan salin ini berfungsi untuk membersihkan ruang hidung dan dekongestan berguna meringankan hidung mampet.
Namun, jika pasien mengalami sinusitis berat, presisten dan progresif, maka dokter akan menyarankan antibiotic. Obat ini perlu dikonsumsi selama 10 hingga 14 hari hingga gejalanya menghilang. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan meresepkan steroid dan antibiotic agar masalah pada hidung membaik.
Jika mengalami sinusitis kronis, diperlukan udara hangat dan lembab. Penggunaan alat penguap juga diperlukan. Selain itu, bisa dilakukan kompres hangat untuk meredakan nyeri, menggunakan tetes hidung saline yang digunakan sendiri, dan menggunakan dekongestan.
Sinusitis dapat dicegah dengan berhenti merokok, lebih rutin cuci tangan, terutama saat orang sekitar flu dan hindari menyentuh wajah sebelum tangan bersih, serta jauhi lah pemicu alergi.
Demikian informasi mengenai penyebab dan gejala sinusitis. Semoga bermanfaat.
Komentar