Gejala dan Pengobatan Kleptomania

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kleptomania merupakan gangguan yang membuat penderitanya sulit menahan diri untuk mencuri. Lantas, bagaimana gangguan ini bisa terjadi? Simak artikel tentang gejala dan pengobatan Kleptomania berikut ini!

Bersumber dari Alodokter, Kleptomania termasuk kelompok gangguan kendali impulsive, yaitu gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit mengendalikan emosi dan perilaku.

Gangguan ini dapat membuat penderitanya terganggu secara emosional. Jika dibiarkan, penderita bisa mengalami gangguan mental serius, terjerat hukum, sampai berpikir untuk bunuh diri.

Biasanya, kleptomania muncul saat remaja, tapi juga bisa terjadi saat dewasa.

Penyebab Kleptomania

Penyebab Kleptomania belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa dugaan terkait kondisi gangguan senyawa pada otak, seperti;

  • Penurunan kadar serotonin, yaitu senyawa kimia otak yag berfungsi mengatur emosi dan suasana hati.
  • Ketidak seimbangan sistem opioid otak yang menyebabkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan.
  • Gangguan pelepasan dopamine, yaitu senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa senang dan ketagihan.

Gejala Kleptomania

Kleptomania berbeda dengan Tindakan mencuri yang dilandasi motif kriminal. Terdapat beberapa gejala yang menjadi ciri seseorang menderita kleptomania;

  • Biasanya, penderita kleptomania tidak bisa menahan dorongan mencuri, walaupun barang tersebut bersifat remeh dan tidak berharga. Hal ini tentu berbeda dengan pencurian dengan motif kriminal, dimana barang yang dicuri bernilai dan berharga.
  • Saat mencuri, penderita akan cemas dan tegang. Namun, begitu barang berhasil dicuri, penderita kleptomania akan merasa puas, meski pada akhirnya merasa bersalah dan menyesal.
  • Sering kali penderita kleptomania mencuri secara spontan, berbeda dengan kriminal yang biasanya lebih dulu Menyusun rencana.
  • Penderita kleptomania cenderung tidak akan menggunakan barang-barang yang dicuri. Penderita biasanya membuang barang tersebut atau memberikannya pada orang lain.
  • Pencurian yang dilakukan penderita kleptomania tidak berhubungan dengan dengan delusi dan halusinasi. Penderita juga tidak mencuri karena kemarahan.
  • Biasanya, penderita kleptomania akan mengambil barang di tempat-tempat ramai, seperti toko dan supermarket. Pada kasus lainnya, penderita kadang mencuri di tempat banyak orang berkumpul, seperti pesta.

Pengobatan Kleptomania

Kleptomania tidak bisa diatasi seorang diri. Penderita memerlukan pendampingan psikologis dari dokter yang berkompeten menanganinya. Biasanya, penderita enggan berkonsultasi karena takut ditangkap atas perilakunya. Namun, hal itu tidak akan terjadi. Dokter akan membantu dalam mengatasi gangguan yang anda alami.

Dalam proses pengobatannya, kleptomania dapat ditangani dengan cara psikoterapi dan konsumsi obat.

  • Psikoterapi dilakukan melalui terapi kognitif. Melalui terapi ini, pasien akan diberi gambaran terkait perbuatan yang dilakukan, sekaligus akibatnya. Hal ini diharapkan pasien menyadari bahwa mencuri merupakan tindakan yang salah. Pasien juga diajarkan bagaimana melawan keinginan kuat untuk mencuri dengan Teknik relaksasi.
  • Selanjutnya adalah mengonsumsi obat-obatan seperti anti depresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini membuat serotonin bekerja lebih efektif sehingga dapat menstabilkan emosi pasien. Pemberian obat ini biasanya bersamaan dengan terapi. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat opioid yang berfungsi menurunkan dorongan untuk mencuri dan rasa senang yang timbul setelah mencuri.

Penderita Kleptomania harus melakukan terapi secara berkelanjutan agar tidak timbul gejala lagi.

Demikian artikel tentang gejala dan pengobatan Kleptomania.

Komentar