Apa yang disebut FOMO, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Bagikan ke :

Apa itu FOMO dan Bagaimana Cara Mengatasinya

SMJtimes – Sering kali kita mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out) di media sosial. Mungkin, beberapa dari kita bertanya-tanya tentang arti istilah tersebut. Lantas, Apa yang disebut FOMO itu?

Istilah FOMO merujuk pada seseorang yang merasa takut dan cemas saat dirinya melewatkan peristiwa, informasi, maupun tren yang sedang berkembang di lingkungan sosial.

Timbulnya perasaan ini berasal dari kekhawatiran kehilangan momen disaat orang lain telah melakukan pembaharuan pada informasi dan peristiwa yang sama.

Dengan kata lain, FOMO berkaitan dengan keadaan psikologis saat merasa tertinggal, tidak gaul, dan tidak tahu tentang hal yang sedang populer.

FOMO juga bisa dikaitkan dengan keinginan untuk diakui keberadaannya dan keterlibatannya.

Dilansir dari Wikipedia, fenomena ini pertama kali diketahui pada tahun 1996 oleh Dr. Dan Herman.

Beliau mengidentifikasi bahwa konsep ini telah berkembang pesat dengan adanya ponsel, sarana berkirim pesan dan media sosial.

Hasil studinya telah menunjukkan bahwa munculnya rasa takut akan kehilangan momen memang berkaitan dengan kecemasan dan depresi.

Berkembangnya internet dan media sosial menjadikan setiap konten yang dibagikan menjadi konsumsi publik.

Apabila terdapat suatu unggahan yang viral dan populer di masyarakat, banyak orang cenderung ingin mengikuti format konten tersebut agar tidak dicap ketinggalan.

Dengan begitu, mulai timbul obsesi pada posting-an dan kegiatan orang lain sehingga mengalami kecanduan media sosial.

Sering kali, seseorang juga ikut terdorong untuk mengunggah kegiatan pribadinya secara terus-menerus dalam rangka mengikuti tren.

Jadi, jika unggahan tersebut tidak mendapat timbal balik seperti yang diharapkan, maka dia akan depresi karena keinginan untuk diakui eksistensinya tidak terpenuhi.