Strategi ‘Mixue Ice Cream and Tea’ yang Pintar Mengisi Peluang

Bagikan ke :

SMJtimes.com – Keberadaan salah satu brand dari negeri Tiongkok ‘Mixue Ice Cream and Tea’, tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Setelah beberapa saat yang lalu menjadi perbincangan hangat di jagat dunia maya, banyak orang tertarik mengetahui bagaimana strategi ‘Mixue Ice Cream and Tea.

Dilansir dari Wikipedia, Mixue merupakan perusahaan waralaba yang menjual berbagai macam minuman dan es krim sebagai menu utama.  Zhang Hongchao mendirikan perusahaan ini pada tahun 1997 dan berpusat di Zhengzhou, Henan, China. Saat ini, Mixue telah memiliki dua puluh satu ribu lebih kedai yang tersebar di sebelas negara di Asia, termasuk Indonesia.

Mixue masuk di pasar Indonesia pada tahun 2020 dengan mendirikan satu kedainya di Bandung. Kemudian, merambah ke Jakarta hingga keluar Jabodetabek hanya dalam kurun waktu dua tahun saja.

Lantas, apa saja strategi ‘Mixue Ice Cream and Teaini sehingga mengalami peningkatan pesat di pasar Indonesia?

Dilansir dari Detik (6/1), Pakar Unair, Sri Hartini, SE., MSi mengungkapkan bahwa Mixue menerapkan strategi pemasaran yang meliputi product, price, place, dan Promotion.

Harga Terjangkau oleh Sebagian Besar Masyarakat Indonesia

Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya beli konsumen dalam membeli suatu produk. Semakin rendah harga, semakin tinggi pula demand dari pasar. Dengan memanfaatkan perilaku konsumen ini, Mixue membentuk startegi guna mematok harga lebih rendah dari kompetitor.

Salah satunya dengan mengintegrasikan jaringan pengadaan bahan baku sampai dengan kebutuhan logistik untuk pasokan ke seluruh franchise. Selain itu, banyaknya outlet Mixue yang tersebar di berbagai wilayah mengharuskan perusahaan memerlukan produksi skala besar. Perusahaan akan mendapatkan harga lebih rendah dalam pembelian jumlah besar tersebut.

Produk yang Menarik dan Beragam

Menjadi produk dengan harga murah, Mixue tak lantas mengabaikan bagaimana produk-produknya tersebut dikemas. Salah satu faktor yang dapat menarik konsumen adalah tampilan luar. Mixue menyajikan produknya dengan ukuran cukup besar, gelas plastik yang tebal dan dilengkapi logo yang seragam.

Selain kemasan yang diperhatikan, inovasi produk pun terus dilakukan. Sampai sekarang ada tiga jenis produk original Mixue, yakni es krim, milk tea, dan teh dengan ragam rasa dan varian. Sesuai dengan misi perusahaan ‘Strengthening our brand’, inovasi bertujuan memperkuat brand perusahaan. Mixue memberikan lebih banyak pilihan sesuai selera, sekaligus menimbulkan rasa ingin tahu bagi konsumen lainnya.

Outlet Terus Bertambah di Tempat Strategis

Dalam rangka menarik lebih banyak orang untuk membeli produk, Mixue melakukan strategi penetrasi pasar dengan membuka banyak outlet di dalam satu kota. Hal ini bertujuan menjangkau lebih banyak calon konsumen.

Selain itu, perusahaan juga melakukan riset dan menargetkan tempat-tempat strategis, seperti kawasan universitas, perkantoran, maupun ruko di wilayah padat penduduk. Dengan alasan inilah Mixue dikenal sebagai ‘Malaikat Pengisi Ruko Kosong’ di sosial media.

Saat masuk pasar Indonesia, Mixue membangun outlet di luar Jakarta untuk menguasai pasar terkecil lebih dulu sebelum bergerak ke Ibukota. Kota-kota di sekitar Jakarta dinilai memiliki peluang lebih tinggi meningkatkan bisnis ini. Alasannya, karena bahan baku yang didapat lebih murah, serta minim kompetitor.

Memanfaatkan Momen dengan Promosi Masif

Mixue melakukan promosi secara aktif di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dan lainnya. Bahkan akhir-akhir ini Mixue mendapatkan exposure lebih besar setelah menjadi perbincangan hangat warganet. Banyak content creator tertarik mencoba dan mengulas produk Mixue.

Mixue juga aktif berpromosi dan membagikan informasi tentang promo khusus maupun giveaway bagi konsumen lewat official account media sosial Instagram @mixueindonesia.

Komentar