SMJTimes.com – Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial akhirnya angkat bicara soal cucunya yang diusir dari salah satu playground di Surabaya. Ia menyampaikan cucunya mungkin jelek hingga membuatnya diusir.
“Iya kan dia usianya 2 tahun, dianya nggak pakai masker, mungkin nggak pakai masker diusir gitu ya kan, tapi ada anak lain katanya, saya juga tidak tahu, katanya ada anak-anak lain tidak pakai masker nggak apa-apa, ha-ha-ha…, mungkin cucuku elek (jelek), ha-ha-ha…,” tutur Risma sambil tertawa di kantornya di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022).
Ia kemudian menyebut sang cucu mempunyai perasaan yang peka. Bahkan setelah kejadian tersebut, cucunya sakit.
“Anak-anak lain nggak pakai masker nggak apa-apa, dia punya perasaan peka sekali, peka sekali, sampai semalam aku juga khawatir dia asma kayak aku, semalam dia sakit, sampai sakit. Sudahlah, mungkin jelek dia ya, ha-ha-ha… atau dikiro opo yo, opo nggak kuat bayar dikira, ha-ha-ha…,” lanjut dia.
Perlu diketahui sebelumnya, Fuad Benardi anak Menteri Sosial Risma mengaku menerima tindakan deskriminasi. Ia diketahui mengamuk di tempat bermain anak Surabaya.
Dilansir dari Detik News, Fuad mengungkapkan bahwa istrinya dan anak-anaknya mendapatkan teguran dari pegawai tempat bermain lantaran tidak memakai masket.
Ia pun menjelaskan bahwa anaknya tidak mau memakai masker lantaran tidak nyaman. Namun tindakan berbeda dilakukan oleh pegawai itu kepada anak yang lain.
“Namanya anak 2 tahun ya pasti melawan karena dari dulu ketika dipakaikan masker mesti tidak mau. Tindakan diskriminasi sudah terlihat dari awal, saat mulai bermain. Anak kami lewat pendamping sudah diingatkan bolak-balik untuk memakaikan masker bahkan sampai diinfokan lewat microphone. Karena tetap tidak mau pakai akhirnya kami diminta untuk keluar. Saat itu kami bisa menerima karena memang aturan seperti itu,” kata Fuad.
Dalam hal ini, Fuad Benardi dan sang istri, Erra Masita Maharani ketika hendak keluar tempat bermain tersebut, melihat ada dua anak yang tidak memakai masker. Mereka kesal dengan dua anak itu yang tak diperingati.
Fuad lantas menumpahkan kekesalannya lantaran mendapatkan perlakuan berbeda di tempat bermain Surabaya itu.
“Apabila diusir harusnya semua anak yang tidak pakai masker diusir, tidak hanya anak kami yang mohon maaf suku Jawa sementara lainnya suku berbeda,” tutur Fuad. (*)
Komentar