Rembang, SMJTimes.com – Guna meningkatkan kinerja perpustakaan digital, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Rembang wacanakan akan membuat aplikasi baru.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Rembang, Endi Juniarno. Ia mengungkapkan, perpustakaan digital di Rembang sebenarnya bukan hal yang baru. Tahun lalu, Pemkab Rembang telah dilaunching aplikasi iRembang.
Endi menjelaskan, iRembang dibuat dan dikembangkan oleh pihak ketiga dari Kota Jakarta.
Sayangnya pengelolaan iRembang, operasi sistem aplikasi ini tidak dipegang oleh Pemkab, sehingga Dinarpus memiliki keterbatasan kustomisasi aplikasi.
Endi bahkan menyebut pihaknya tidak bisa membalas komentar dari para member dan pembaca.
“Seperti tidak punya kita sendiri. Tidak punya kebebasan admin. Misal Ada yang tanya soal stok buku atau sekedar komen kita (Dinarpus) tidak bisa menjawab langsung, yang jawab pengembang,” ungkap Endi saat diwawancara di kantornya kemarin, Senin(23/5/2022).
Lanjutnya ia juga mengkritisi sistem beli buku digital di pengembang. Buku digital yang dibeli tidak bisa didownload. Hanya bisa dibaca di aplikasi.
“Kita cuma bisa mengakses. kita beli buku e book tapi tidak dapat dimiliki. Tidak sesuai. Nanti takutnya ditanyakan, anggaran Rp 100 juta untuk membeli ebook bagaimana. Kok tidak ada barangnya,” imbuhnya.
Endi merencanakan pengembangan aplikasi baru bisa dilakukan paling cepat tahun 2023. Stafnya saat ini baru melakukan penelitian terkait mekanisme aplikasi yang efektif.
Namun, ia menjanjikan aplikasi perpustakaan yang baru akan disusun lebih sederhana dan mudah dikostumisasi layaknya sistem perpustakaan konvensional.
“Rencanaku gitu sederhana ga apa yang penting sirkulasi buku seperti perpustakaan digital penting berjalan,” tandas dia. (adv)
Komentar