Pati, SMJTimes.com – Harga bawang merah mengalami keanjlokan di Pati, hal ini membuat Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati angkat bicara. Dewan merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Pati mewajibkan ASN untuk membeli bawang merah lokal.
Ketua Komisi B, Sutarto Oenthersa mengatakan upaya ini untuk menanggulangi anjloknya harga bawang merah di Kabupaten Pati dalam beberapa waktu terakhir.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan gerakan ASN membeli petani bawang merah sebelumnya juga telah dilakukan di tahun 2018 dan telah terbukti efektif bisa mengoptimalkan harga standar bawang merah di pasaran.
“Komisi B akan mendukung saudara petani bawang merah. Kami akan lapor ke pimpinan agar lapor ke eksekutif Supaya ASN bisa membeli seperti tahun 2018,” kata Anggota Dewan yang akrab disapa Koko itu saat memimpin audiensi antara paguyuban petani bawang merah, DPRD, dan OPD terkait, Kamis (31/3/22).
Oleh karenanya tidak ada salahnya jika program yang sama dilakukan lagi tahun ini. Terlebih Pemkab Pati juga sedang menggencarkan pemulihan ekonomi di masa Pandemi.
Senada dengan Koko, Nur Laela, Anggota Komisi B DPRD sekaligus Politisi dari Partai Gerindra mengatakan untuk menstabilkan harga bahan pokok dibutuhkan sinergitas antara pemerintah dan rakyat.
Nur laela menilai karena pasokan bawang merah di Pati melimpah, harusnya dengan marketing yang bagus bawang petani yang berlebih bisa terserap dan permintaan akan bawang merah di Pati naik lagi.
“Harus ada kolaborasi pemerintah dalam hal ini Dispertan dan perusahaan. Pemerintah harus turun mempromosikan. Marketingnya yang kurang. Kita harus bersama dari dewan, Disdagperin dan pertanian harus ada untuk pemasaran,” ujar Anggota Fraksi Gerindra DPRD Pati itu.
Dalam audiensi yang dipimpin oleh Komisi B hari ini diketahui bahwa harga bawang merah Pati di tingkat petani saat ini berada di angka Rp 13.800, sementara di pasaran dihargai Rp23-40 ribu rupiah.
Perbedaan harga yang signifikan ini diharapkan bisa dikendalikan oleh pemerintah baik dengan operasi pasar ataupun program wajib beli. (adv)
Komentar