Rembang, SMJTimes.com – Inovasi Telponi (Temokno-Laporno-Openi) UPT Puskesmas Sluke membawa Rembang masuk penilaian tahap II penghargaan pembangunan daerah. Di Jawa Tengah sendiri, terdapat 10 kabupaten/kota yang masuk dalam penilaian. Inovasi bidang kesehatan ini menjadi solusi menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB).
Senin (14/2/2022) lalu, verifikasi lapangan penilaian tahap II dilakukan. Tim langsung terjun ke Puskesmas Sluke, kemudian turun ke Desa Pangkalan untuk melihat pelaksanaan l di lapangan kegiatan Telponi.
Kepala Dinkes Rembang, dr Ali Syofi’i saat dikonfirmasi tidak menampik kabar baik tersebut. Kabupaten Rembang masuk finalis di tingkat provinsi terkait kabupaten kota yang mengikuti lomba penghargaan pembangunan daerah.
”Bappeda mengajukan inovasi yang di bidang kesehatan Inovasi Telponi, kegiatan yang di inisiasi UPT Puskesmas Sluke,” jelasnya.
Penilaian tahap II verifikasi lapangan tiba di Rembang pada Senin lalu. Tim disambut dan diberikan paparan, ulasan oleh kepala puskesmas dan jajarannya.
Kemudian tanya jawab dengan pihak puskesmas, Forkompimcam, kepala desa, dan kader kesehatan.
”Setelah dari puskesmas kunjungan ke lapangan. Ke desa Pangkalan. Untuk melihat pelaksanaan riil di lapangan kegiatan Telponi,” jelasnya.
Kegiatan Telponi merupakan suatu kegiatan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. Hal ini merupakan sistem pemberdayaan kader desa untuk menemukan ibu-ibu hamil yang berisiko tinggi dan bayi yang sakit.
Dalam aplikasi ini juga ada pelaporan secara sistematis, serta intervensinya. Setelah itu, hasil kegiatan secara proaktif tersebut dijadikan bahan untuk mendampingi ibu hami dan bayi di Sluke.
Berdasarkan data dari Puskesmas, adanya inovasi ini dapat menekan kematian pada ibu hamil dan bayi
”Kemudian kematian ibunya 0 di tahun 2021, itu yang terpotret. Sehingga kemudian dianggap itu capaian positif lalu dijadikan inovasi,” imbuhnya. (*)
Komentar