Pati, SMJTimes.com – Di tengah era disrupsi timbul ketimpangan tranformasi budaya nasional. Hal ini menjadi kekhawatiran bersama karena budaya lokal tergerus oleh datangnya globalisasi yang membawa budaya asing.
Berangkat dari situasi itu, Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Endro Dwi Cahyono bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berinisiatif gelar Pentas Seni Jawa Tengah (PSJT) Tahun 2021.
Pementasan tersebut melibatkan pelaku seni asal Pati, yakni Kethoprak Wahyu Manggolo. Nantinya kegiatan itu diselenggarakan di Sanggar Kethoprak Wahyu Manggolo, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati pada Sabtu (25/12/2021) pukul 19.00 WIB.
Anggota DPRD Jawa Tengah Dapil IV itu menjelaskan, berlangsungnya kethoprak menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan membatasi kapasitas penonton. PSJT kali ini dilaksanakan secara hybrid disiarkan melalui channel Youtube Wahyu Manggolo.
Gelaran PSJT bermaksud ajak pemuda melestarikan budaya lokal. Pasalnya, budaya Nusantara telah diabaikan lantaran maraknya tayangan-tayangan mancanegara. Kondisi tersebut menyebabkan nilai-nilai leluhur ditinggalkan.
“Di era disrupsi, generasi muda tersihir budaya luar. Globalisasi sudah tidak terbendung. Tentu kita prihatin. Kita ajak masyarakat dan generasi muda tidak meninggalkan budaya kita yang multikultural ini,” ujar Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat konferensi pers, di Aula Gedung PT. Dewi Pengayom Bangsa, Rabu (22/12/2021).
Ia memandang pembangunan berbasis budaya belum berhasil direalisasikan padahal langkah itu mampu menyelamatkan generasi dari krisis budaya. Oleh karenanya, ia berpesan agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen kebudayaan saja tapi harus menjadi produsen kebudayaan.
“Sekarang banyak anak muda yang sukanya Drama Korea (drakor), tayangan-tayaangan konten luar negeri di internet. Sehingga mereka hanya jadi konsumen, makanya dengan adanya PSJT kita harap bisa menjadi langkah awal menyelamatkan kebudayaan nasional dengan menjadi produsen kebudayaan,” imbuh Endro.
Politisi PDIP mendorong seniman lokal untuk konsisten berkarya. Baginya, seniman adalah salah satu elemen terdampak Pandemi Covid-19 sehingga adanya PSJT ini membuktikan bahwa pemerintah dan DPRD peduli terhadap nasib mereka.
“Kita tahu masa sekarang adalah masa sulitnya para seniman. Kita berharap seniman semangat berkarya dan istiqomah dalam nguri-uri budaya,” ungkapnya.
Perlu diketahui, pagelaran seni Kethoprak Wahyu Manggolo mengangkat lakon “Kebo Marcuet”. Sandiwara kethoprak nantinya dibawakan oleh 45 crew.
Ia berharap tema yang diangkat dapat memberi pesan-pesan bermanfaat bagi penonton serta memberi keteladanan bagi masyarakat. (*)
Komentar