Pati, SMJTimes.com – Sejumlah warga Kecamatan Gembong Kabupaten Pati mengadu kepada Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono perihal berbagai bantuan sosial dari pusat yang tidak tepat sasaran.
Keluhan tersebut disampaikan dalam reses Masa Persidangan Ketiga tahun sidang 2020/2021 DPRD Jawa Tengah di Desa Purwosari Kecamatan Gembong, Sabtu (21/8/2021).
Salah satu warga Purwosari, Eko mempertanyakan pendataan Bansos uang disalurkan pemerintah desa. Ada banyak bansos yang disalurkan pemerintah selama masa pandemi, namun banyak orang mampu yang malah dapat.
“Ini bantuan banyak kok yang susah-susah nggak dapat. Saya tanyakan ke pihak desa. Kok katanya itu tergantung yang di atas. Maksudnya terus bagaimana. Desa kan ada yang memangku ya saya tanyakan desa,” kata Eko.
Sukarni, warga Desa Lahar Kecamatan Gembong menimpali Eko. Ia yang merupakan pedagang buah yang terdampak masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pihaknya merasa sangat mengharapkan bantuan sosial dari pemerintah untuk menambal modal usaha.
Namun selama beberapa periode penyaluran Bansos tak ada satupun bansos yang ia dapat.
“Saya BLT dana desa tidak dapat, PKH juga tidak terdaftar. Saya mau daftar, daftarnya dimana? Lalu kemarin saya mau mau daftar BLT UMKM tapi karena punya utang bank, tidak bisa dapat. Orang yang berhak dapat malah tidak dapat. Malah yang dapat orang yang mampu,” kata Sukarni saat menyampaikan uneg-unegnya kepada Endro.
Terkait laporan tersebut Endro memberikan tanggapan terkait Bansos yang sering tak tepat sasaran. Terangnya, data kelompok penerima manfaat (KPM) Bansos tahun ini masih mengacu data tahun 2016-2017.
Update data KPM berjalan molor lantaran Menteri Sosial yang lama ditahan KPK atas tuduhan kasus korupsi.
“Data yang mendapatkan bansos itu disusun 2016-2017 oleh menteri yang lama. Karena terburu kecekel KPK belum sempat diperbaiki. Karena perbaikan data itu tidak sederhana. Padahal Bansos harus segera dibagi,” kata Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
“Memang sudah kita prediksi kalau ada yang tepat sasaran. Ada yang sudah mati masih dapat, dan sebagainya,” tambahnya.
Terkait penyaluran aduan Bansos di Gembong yang tak tepat sasaran Endro mengaku akan menindaklanjutinya dalam sidang DPRD Jawa Tengah.
Ia juga meminta warga Gembong yang belum tercover Bansos untuk bersabar. Pasalnya dana APBN negara saat ini juga terbatas. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul Data Bansos Tak Tepat Sasaran, Ini Penjelasan Anggota Legislatif Jateng”
Komentar