Semangat Produksi Garam Petani Kendor Akibat Isu Impor

Pati, SMJTimes.com – Memasuki musim kemarau tahun 2021, semangat petambak garam di Pati untuk beroperasi turun. Hal ini diakibatkan isu impor garam 3,5 juta ton yang akan dilakukan pemerintah merebak sejak awal tahun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (P3KP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati, Johanes Harnoko. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, harusnya di Bulan Mei para petani garam sudah ramai memadati tambak.

“Sebab kalau itu diteruskan isu garam impor itu akan memperlemah para petambak pembuat garam. Dari hasil pemantauan kami kelapangan mestinya ini kan sudah produksi, tapi ini belum banyak,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin.

Baca Juga :   'Jeritan Hati' Petani Garam di Pati

Tak hanya itu, isu impor juga diketahui mempengaruhi harga garam. Diketahui saat ini harga garam kualitas pertama (K1) dihargai Rp550 perkilogram. Harusnya saat stok garam tidak banyak seperti sekarang harganya bisa lebih tinggi.

“Bulan ini harga garam stagnan dan cenderung turun. di Batangan sempat dari Rp550 naik Rp600 kemarin sempat Rp500 di tingkat petani. Satu sisi ditingkat pedagang tengkulak yang jualnya ke IKM dan lainnya harganya agak tinggi tetap yang diuntungkan penjual bukan petani,” kata Johanes.

Komentar