Pati, SMJTimes.com – Ribuan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di kabupaten Pati pada bulan Maret-April tidak menerima bantuan. Rekening mereka kosong, tidak menerima bantuan dari pusat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati, Tri Haryumi saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Haryumi mengungkapkan rekening penerima BST yang kosong pada Maret-April sejumlah 9.947 dari total penerima BST di Kabupaten Pati berjumlah 39.760. Sedangkan yang masih menerima sejumlah 29.833 penerima.
“Kosong, karena invalid. Artinya ada NIK yang tidak valid. Ada yang sudah meninggal, ada yang sudah pindah. Itu yang mengeksekusi langsung dari Kemensos,” ungkapnya.
Padahal, pada periode penerimaan bantuan sosial sebelumnya, mereka menerima bantuan langsung tunai ini. Bulan April ini merupakan terakhir penyaluran BST dari pemerintah pusat. Alhasil jika dilakukan perbaikan data pun akan sia-sia.
“Artinya percuma jika diperbaiki. Gimana lagi kita tidak bisa apa-apa. Dan ini April kan sudah selesai. Otomatis 9.947 itu hilang tidak dapat bantuan lagi,” paparnya.
Ia menuturkan, alasan berhentinya penyaluran BST dari pusat ini dikarenakan tidak ada anggaran lagi di Kemensos. Anggaran dari pusat saat ini, lanjutnya lebih difokuskan untuk vaksinasi. Sehingga anggaran bantuan sosial kepada masyarakat dikurangi.
“Kalau tidak ada anggarannya mau gimana. Di pusat kalau tidak ada anggarannya kan langsung berhenti. Karena untuk alokasi anggaran ganti untuk vaksin,” jelasnya.
Ia menambahkan penerima BST tetap bisa menerima bantuan sosial dari pemerintah jika berkenan beralih ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Orangnya tidak mampu dapat diperbaiki NIK-nya terus dimasukkan aplikasi Sign Engine. Masuk mendaftar ke BPMT itu bisa. Kalau pengen masuk ke BPMT aplikasinya harus diubah,” ujarnya.
Sebetulnya, lanjutnya, penerima BST ini mereka yang telah pantas menerima Program Keluarga Harapan (PKH) atau BPNT. Namun, waktu itu mereka dimasukkan pada program BST.
“Mereka yang belum terdaftar di BPMNT sama PKH itu meng-handle-nya ke BST. Kemungkinan, mereka bisa masuk ke BPNT ketika ada perbaruan lagi di desa,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Data Tak Valid, 9.947 Penerima BST di Pati Tidak Terima Bantuan”
Komentar