Pati, SMJTimes.com – Alpukat menjadi salah satu komoditas tanaman perkebunan di Kecamatan Tambakromo. Alpukat mentega dibudidayakan di Desa Pakis dan Desa Wukirsari.
Menurut Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Tambakromo, pihaknya terus melakukan upaya penyuluhan kepada petani alpukat. Agar hasil komoditas tanaman alpukat dapat menghasilkan buah yang berkualitas.
Pasalnya, alpukat mentega merupakan komoditas tanaman perkebunan unggulan di Kecamatan Tambakromo. Sehingga proses budidayanya perlu dipantau dan didampingi secara intensif.
Perlu diketahui, jumlah pohon alpukat di Tambakromo hingga kini mencapai 2.000 pohon.
“Lahan di sini kebetulan cocok untuk alpukat,” ungkap Niam, Selasa (20/4/2021).
Sebelumnya, tanaman alpukat yang dibudidayakan di Kecamatan Tambakromo merupakan bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 Pemerintah Kabupaten Pati.
“Awalnya ini merupakan program dari Pak Bupati yang ingin menanam pohon alpukat di sini. Karena lahannya di sini cocok dengan tanaman tersebut. Alhamdulillahnya, dapat tumbuh baik. Selanjutnya, Kami berupaya bekerjasama dengan Dinas dalam proses budidaya dan penanganan pasca-panen tersebut,” tandasnya.
Niam mengatakan bahwa alpukat yang ditanam di Desa Pakis dan Desa Wukirsari memiliki rasa yang jauh lebih manis daripada alpukat pada umumnya.
“Rasanya lebih manis dari alpukat yang lain. Itu mengapa alpukat jenis ini bisa dikonsumsi dengan cara dijadikan jus atau secara langsung,” ucapnya.
Alpukat mentega adalah jenis buah alpukat yang bisa berbuah sepanjang tahun. Buah ini bahkan dapat dipanen sampai dua kali dalam setahun.
Selain itu, ciri-ciri yang paling mencolok adalah buah alpukat mentega mempunyai daging lebih tebal dibanding alpukat biasa.
“Mudah ditanam, jarang terserang hama, jarang busuk, dan berbuah lebih cepat,” ujarnya.
Harga alpukat dalam 1 (satu) kilogram mencapai Rp25.000. Menurut Niam, harganya tetap dan tidak berubah-ubah.
“Harga buah alpukat kami stabil,” ujar Niam.
Selain alpukat, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati juga memulai melakukan ekspansi lahan dengan menanam durian.
“Maret lalu, pihak Dinas menanam 2.000 pohon durian di Desa Karangawen dan Desa Wukirsari,” ungkapnya.
Ia mengaku bahwa penanaman durian masih percobaan. Sehingga potensi berhasilnya belum dapat diprediksi. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “BPP Tambakromo Beri Penyuluhan Budidaya Alpukat Jenis Mentega”
Komentar